Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Golkar Indra J Piliang menilai penetapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai capres bagi PDIP karena terpengaruh lembaga survei.
"Kalau tidak ada survei, tidak mungkin Jokowi muncul. Situasi ini tidak seperti Pilpres 2004 dan 2009 silam. Survei mulai jadi landasan kebijakan partai," kata Indra di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2014).
Menurut Indra, majunya gubernur yang akrab disapa Jokowi sebagai capres, tidak akan membuat kandidat capres dari partai lain gentar. Justru partai lain sudah mempersiapkan diri untuk pemenangan capresnya.
"Jokowi sudah disebut sejak setaun lalu. Artinya, saya yakin akan ada pergantian staregi capres lain karena sudah antisipasi," ujar Indra.
Keputusan PDIP mengusung Jokowi menjadi capres, kata Indra, adalah untuk merebut dukungan suara dari pemilih 'galau' atau bimbang. Hal itu berdasarkan beberapa hasil lembaga survei soal capres.
"Ini untuk meraih swing voters (pemilih nontetap) bagi PDIP dan survei sudah merekomendasi itu. Selamat atas diputuskannya Jokowi jadi capres," tandas Indra. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Jokowi Resmi Capres, Indra Golkar: Karena Lembaga Survei
Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang menilai, situasi ini tidak seperti Pilpres sebelumnya. Survei mulai menjadi landasan.
Advertisement