Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan dianggap tidak memegang komitmen perjanjian Batu Tulis dengan Partai Gerindra. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku sangat kecewa dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mencapreskan Joko Widodo atau Jokowi.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang juga politisi PDIP mengungkapkan tidak terlalu memikirkan beredarnya dokumen perjanjian Batu Tulis yang menyebutkan dukungan Megawati bagi pencapresan Prabowo. Menurutnya, yang dipikirkan partainya saat ini adalah memenangkan pemilu legislatif.
"Kami melihat ke depan, pileg sebentar lagi," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2014).
Ditambah lagi, lanjut Pramono, PDIP sudah memutuskan mencapreskan Jokowi sehingga seluruh petinggi dan kader PDIP akan berkonsentrasi kepada kemenangan Jokowi.
"PDIP sudah calonkan Pak Jokowi, jadi kami konsentrasi memenangkan Pak Jokowi. Saya juga tidak pernah mendengar (kekecewaan Prabowo). Di internal PDIP itu tidak ditanggapi lebih jauh," tegasnya.
Dokumen Batu Tulis adalah perjanjian tertulis antara PDIP dan Partai Gerindra. Dokumen itu berjudul 'Kesepakatan Bersama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia 2009-2014'.
Dalam dokumen yang beredar itu, penanda tangan dari PDIP adalah Megawati Soekarnoputri, sementara dari Gerindra adalah Prabowo Subianto. Materai senilai Rp 6.000 berada di atas nama Megawati yang juga dibubuhi tandatangan Ketua Umum PDIP itu.
Ada 7 butir perjanjian yang tertera dalam dokumen tersebut. Isinya seputar kesepakatan pencalonan Mega-Prabowo dalam Pemilu Presiden 2009. Namun poin ke-7 berbunyi "Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden 2014". (Yus Ariyanto)
Â
Baca Juga
Baca juga:
Advertisement
Ini Isi Dokumen Perjanjian Batu Tulis Mega-Prabowo
PDIP Capreskan Jokowi, Perjanjian Mega Dukung Prabowo Beredar
Jokowi Dicapreskan, Prabowo Kecewa
Perjanjian Batu Tertulis Keluar, Sesepuh PDIP: Penolakan Gerindra