Sukses

Kampanye Bawa Anak, PKS: Itu Tidak Disengaja

PKS menyatakan banyaknya anak-anak yang ikut kampanye tidak disengaja.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan berupaya mensosialisasikan peraturan kepada para kader dan simpatisan, mengenai larangan berkampanye yang melibatkan anak-anak. PKS menyatakan banyaknya anak-anak saat kampanye adalah hal yang tidak disengaja.

"Kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu. Namun, kami sudah sosialisasikan mengenai peraturan itu kepada kader," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Taufik Ridho, Senin 17 Maret 2014.

PKS berjanji akan lebih berusaha keras untuk melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye untuk kampanye berikutnya, sesuai Pasal 15 UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut, mengatur bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik.

"Sesungguhnya ini hal yang kompleks, kami sudah berusaha, tapi kan massa itu jumlahnya ratusan ribu, perlu sosialisasi dari semua pihak. Kita juga berusaha, dan itu bukan disengaja," ujar Taufik.

Taufik mengakui, hasil sosialisasi larangan pelibatan anak dalam kampanye kurang maksimal. Namun dia menyesalkan kesalahan dalam membawa anak-anak dilimpahkan ke parpol saja. Hal ini lantaran, baik KPU maupun Bawaslu tidak melakukan sosialisasi menyeluruh.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), melaporkan PKS sebagai partai yang melibatkan anak-anak paling banyak dalam berkampanye di hari pertama masa kampanye nasional.

Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, hampir semua parpol melibatkan anak-anak dalam kampanye, jumlah tertinggi dipegang PKS. (Ant/Tanti Yulianingsih)

Baca juga:

Banyak Anak Ikut Kampanye, Panwaslu Kota Bekasi `Semprit` PDIP

Bawaslu Tegur Partai yang Libatkan Anak Kampanye

Libatkan Anak Kampanye, KPAI: PKS Jumlah Tertinggi