Liputan6.com, Jakarta - Pola hubungan Megawati Soekarnoputri dan Jokowi menjadi sorotan. Sebab, terkesan mandat apapun yang dititahkan Ketua Umum PDIP itu kepada Jokowi pasti akan dipatuhi.
Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio menuturkan, Jokowi memiliki kepatuhan luar biasa kepada Megawati. Kepatuhan Jokowi ini tidak seperti kader PDIP yang lain, seperti Rustriningsih ataupun Tri Rismaharini.
"Kesan atau kekhawatiran bahwa Jokowi hanya akan menjadi boneka Megawati tercipta karena Jokowi memiliki kepatuhan yang luar biasa pada Megawati," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/3/2014).
Sebagai kader partai dalam kultur yang nepotis, Agung menilai, gaya Jokowi ini telah sukses mengantarnya sebagai calon presiden (capres) PDIP karena mampu menyenangkan hati Megawati. Kekhawatiran itu bisa berlanjut seandainya Jokowi menjadi Presiden.
"Jika Jokowi terpilih menjadi Presiden, dikhawatirkan bahwa Jokowi tidak mandiri dalam membuat keputusan. Terutama ketika kepentingan masyarakat luas bertabrakan dengan kepentingan partai atau Ketua Umum, Jokowi akan lebih memilih kepentingan partai," ucapnya.
Agung menilai, dalam konteks ini Megawati ibarat sang ratu. Jika Megawati bersabda, maka dalam perspektif kekuasaan Jawa adalah Sabdo Pandito Ratu. Artinya sabda itu tidak bisa dibantah oleh siapa pun.
"Ini juga pertanyaan besar buat Jokowi, apakah ia sosok yang mandiri? Apakah ia sosok nasionalisme tulen ala bung Karno yang berdikari?" tandas Agung. (Yus Ariyanto)
Baca juga:
Advertisement