Liputan6.com, Jakarta - Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyebut dana kampanye Pemilu 2014 diprediksi mencapai sebesar Rp 115 triliun atau naik 3 kali lipat dari Pemilu 2009. Angka yang meroket ini disinyalir akibat dari tidak terpeliharanya relasi pihak-pihak terkait.
"Dana kampanye yang demikian besar juga merupakan akibat dari tidak terpeliharanya relasi antara 3 pihak. Anggota DPR, partai politik, dan para konstituennya," kata Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips Vermonte di Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Philips memaparkan, hasil survei dari CSIS pada April dan November 2013 menguak fakta bahwa 80 persen responden tak mengenal anggota legislatif dari daerah pemilihannya.
Ia menuturkan, konstituen juga dianggap bepersepsi negatif terhadap wakilnya di DPR, séhingga partai politik dan politisi didaulat menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan dukungan paling rendah di kalangan masyarakat. Hal ini lantaran biaya komunikasi anggota DPR dengan konstituen cukup mahal dan biasanya bersifat transaksional.
"Mereka (konstituen) bersedia bertemu anggota DPR jika ada imbalan, bukan karena saling membutuhkan," beber Philips. Selain itu, ia menuturkan kendala lainnya, yakni letak geografis yang disinyalir menjadi salah satu penyebab dari tiga perempat warga (75,8 persen) tidak pernah dikunjungi oleh wakil rakyat. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Hasil Riset: Biaya 1 Kursi Legislator 2014 Naik 3 Kali Lipat
Bawaslu Tutup Pendaftaran Gugatan Peserta Pileg Malam Ini
Mimpi Calon Wakil Rakyat Bermodal Cekak