Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan mengklaim tidak ada politik uang yang dilakukan selama kampanye terbuka berlangsung sejak beberapa hari terakhir. PDIP mengaku telah melakukan kampanye sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
"PDIP apa yang di-money politic-kan?" kata Ketua PDIP Effendi Simbolon usai diskusi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).
Akan tetapi, PDIP menurutnya tak dapat memberi garansi jika itu dilakukan oleh caleg-calegnya. Jika ada caleg-caleg PDIP yang diketahui melakukan pelanggaran, seperti terlibat politik uang, maka pihak-pihak berwenang dalam hal ini KPU, Bawaslu, dan Panwaslu untuk segera menindaklanjutinya.
"Sepanjang itu individu silakan saja ditindaklanjuti. Kami sesuai ketentuan tidak boleh menerima, yang boleh menerima dana adalah parpol. Parpol kemudian mendistribusikan kepada para calegnya. Seperti beban saksi, dibebankan kepada partai disalurkan kepada pengurus-pengurus," ujarnya.
Sementara di lapangan, kampanye PDIP di Kota Serang, Banten, diwarnai sejumlah pelanggaran, seperti politik uang. Seperti dilakukan caleg PDIP Kota Serang, Ali Surochman yang membagikan uang Rp 5.000 kepada massa, namun menyatakan dirinya hanya memberikan apresiasi kepada kader PDIP yang ikut berkampanye.
"Apresiasi sebagai pendukung saya. Saya kira itu bukan bentuk money politics ya. Karena yang saya sawer semua kader PDIP. Itu sebagai bentuk apresiasi saya kepada kader yang sudah rela berpanas-panasan," kilah Ali.
Lain lagi di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten. Seorang caleg dari Dapil Tangerang Raya tampak memberikan uang Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu ke simpatisan yang berdiri sembari berjoget di bawah panggung.
Dari pantauan Liputan6.com, cara memberi uang pun macam-macam, mulai dari nyawer sembari berjoget, ada pula yang mengajukan pertanyaan atau kuis kepada simpatisan. Namun, lagi-lagi hal itu dibantah sebagai politik uang.
"Yang jawab pertanyaan kan dapat hadiah, wajar toh," kilah Iwan Rahayu, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Tangsel. (Elin Yunita Kristanti)
Â
Baca Juga
Baca juga:
Advertisement
Caleg PDIP Joget Sambil Nyawer, Panwaslu: Itu Pelanggaran!
Nyawer ke Simpatisan, Caleg PDIP Serang: Itu Bukan Money Politics
Pengamat: Elektabilitas Tinggi Jokowi Bisa Jadi Bumerang PDIP
Â