Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj meminta masyarakat tidak salah persepsi dengan penampilannya dalam iklan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dengan iklan itu, bukan berarti NU bergabung dengan partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut.
"Untuk PKB, hanya ada partai historis dengan NU, karena pendirinya Gus Dur, mantan ketua PBNU beserta kyai-kyai NU yang lain," tutur Said Aqil di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Jakarta Selatan, Sabtu (22/3/2014).
Memang, iklan PKB yang tayang di sejumlah televisi menamapilkan sosok Said Aqil. Dalam iklan yang juga menampilkan Muhaimin dan bos Lion Air Rusdi Kirana itu, Said Aqil menyebut NU telah menjadi pondasi bangsa yang lebih toleran.
Namun, bagi Said Aqil iklan itu tidak dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa NU mendukung PKB. "Kalau (PKB) mengklaim itu NU, jadi nggak benar," tandas Aqil.
PKB memang didirikan oleh mantan Ketua NU Abdurrahmad Wahid alias Gus Dur. Namun dalam perjalanannya, Gus Dur malah 'terdepak' dari partai berlambang bola dunia dan 9 bintang ini.
Netral
Said Aqil juga menegaskan NU akan tetap netral dalam Pemilu 2014, meskipun sejumlah elite politik mendatangi kantor mereka. Kedatangan para elite politik, termasuk para calon presiden, dianggap sebagai kunjungan biasa.
"Ya jelas kita netral. Oh yang kemarin Pak Prabowo lalu Pak Jokowi, nggak apa-apa itu silaturahim. Masa nggak boleh, kan sah-sah saja," tambah dia.
Meskipun menegaskan netralitas NU, Aqil meminya warga Nahdliyin untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu yang digelar 9 April mendatang. Warga nahdliyin diimbau memilih sesuai hati mereka masing-masing.
"Ya harus sukseskan pemilulah, netral tapi ya harus berikan suaranya. Jangan golput," ucap Said Aqil.
Advertisement
Baca juga:
PKB Buka Peluang Koalisi dengan PDIP