Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diam-diam menemui tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah, didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pertemuan itu berlangsung saat jam kerjanya sebagai gubernur masih berlaku.
Pengamat kebijakan Publik Agus Pambagio menilai, mantan walikota Solo itu telah melanggar aturan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2013 tentang Tata Cara Pengunduran Diri Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Pegawai Negeri Yang Akan Menjadi Bakal Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara Dalam Kampanye Pemilu.
"Kalau kepergiannya untuk kampanye kan melanggarlah. Kalau masih pada jam kerja kan bisa disebut mangkir," ujar Agus saat dihubungi di Jakarta, Minggu (23/3/2014).
Agus menilai, Jokowi mangkir lantaran kunjungannya ke Rembang bukan dalam rangka tugas dinas namun lebih kepada urusan politik dan kampanye sebagai capres PDIP. Terlebih, kepergiannya itu, ia didampingi oleh politisi PDIP Ganjar Pranowo dan beberapa politisi PDIP lainnya. "Kalau seperti itu, ya jatuhnya ia mangkir. Kan sudah jelas aturannya," kata dia.
Agar tidak bertabrakan dan menimbulkan pro dan kotra, Agus pun menyarankan agar selama masa kampanye ini, khususnya nanti bila telah memasuki kampanye Pilpres, Jokowi mengambil cuti panjang. Selain dapat fokus berkampanye, untuk menghindari adanya konflik kepentingan.
"Kalau cuti kan izin resmi jadi diperbolehkan. Kalau perlu mundur saja atau cuti. Biar lebih fokus jalankan kampanye partainya," kata dia.
Sementara itu, Jokowi membantah disebut mangkir. Ia mengaku telah menyelesaikan pekerjaannya sebelum berangkat ke Rembang. "Ya apa harus seperti anak TK, setiap masuk kerja harus absen," kata dia.
Menurutnya, walau bepergian keluar kota, dia tetap mengontrol kinerja jajarannya di Jakarta, terlebih dengan teknologi komunikasi yang ada saat ini. Di manapun berada tetap bisa melakukan komunikasi dengan jajarannya di Pemprov DKI.
"Yang palin penting kan, kamu pergi ke mana saja tetap jalan, mau lewat telepon, teleconference, Skype, sekarang kan sudah canggih. Yang penting ketika ditinggal, semua tetap berjalan baik," kata Jokowi.
Jokowi membantah, pertemua tersebut membahas mengenai pencapresannya. Pertemuan hanya sekedar silaturahmi dan berdiskusi mengenai persoalan umat Islam di Indonesia dan bagaimana posisi NU saat ini.
Jokowi menyambangi Pesantren Raudhlatul Thalibin, Leteh Rembang, Jawa Tengah pada Kamis 20 Maret 2014. Di sana, Jokowi menemui KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. Selain didampingi Ganjar, kedatangan Jokowi ke sana juga ditemani oleh Teten Masduki dan Ketua DPP GP Anshor yang juga politikus Golkar, Nusron Wahid. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga: