Liputan6.com, NTB - Gubernur DKI Jakarta Jokowi telah mendapat mandat menjadi calon presiden 2014 dari PDIP. Ada yang mendukung, tapi banyak juga yang kontra.
Salah satunya adalah ormas bentukan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Perhimpuan Pergerakan Indoesia (PPI) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka menganggap Indonesia harus dipimpin orang yang komitmen dengan janji-janjinya.
"Kalau nanti dia (Jokowi) terpilih menjadi Presiden, sedangkan 6 bulan berikutnya ada pencalonan menjadi presiden Amerika, mungkin dia akan lari ke Amerika dan meninggalkan Indonesia," ujar Ketua PPI NTB kepada Liputan6.com, Selasa (25/3/2014).
Winengan menjelaskan, sosok Jokowi dinilai masih belum patas menjadi Presiden. Sebab jika mengacu ke trah (Keturunan) dari Bung Karno, menurutnya PDIP telah salah langkah dengan menujuk Jokowi sebagai Capres.
"Ketika Jokowi dicalonkan oleh PDIP, itu merupakan salah satu yang mengejutkan negeri ini dan itu kita akui. Yang harus kita kaji dan ketahui lagi kenapa PDIP mau menyerahkan trah Bung Karno ke orang yang bukan trahnya,"
katanya.
Dalam menentukan arah dukungan, rencananya PPI akan mengadakan rapat Pimpinan (Rapim) di Jakarta yang akan dihadiri ribuan Kader PPI se-Indonesia. Pada Rapim tersebut akan digelar kajian khusus untuk mebahas seluruh kinerja dan kredibilitas capres dan cawapres yang ada.
"Setelah itu barulah PPI akan menunjukkan ke mana PPI akan melangkah, atau melepas dukungannya," tutup Winengan.
PPI Anas Nilai Jokowi Tak Pantas Jadi Presiden
Mereka menganggap Indonesia harus dipimpin orang yang komitmen dengan janji-janjinya.
Advertisement