Sukses

Dinilai Jual Agama, Caleg Demokrat Didemo di Bawaslu

Caleg incumbent asal Demokrat Pieter C Zulkifli Simabuea dituding menggunakan lafadz al Quran untuk berkampanye. Padahal ia non muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Himpunan Generasi Madura (Higema), melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu, mengklarifikasi data caleg incumbent atau petahana Pieter C Zulkifli Simabuea dari partai Demokrat.

Pieter yang juga Ketua Komisi III DPR itu dianggap telah melakukan manipulasi data terkait status agamanya. "Peter telah menodai konstitusi dan menodai agama. Dia menjual agama," ujar jurubicara sekaligus koordinator Himpunan Generasi Madura, Muchlis Ali, Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Salah satu bentuk penodaan agama, kata Muchlis, ditemukan alat peraga kampanye Pieter berupa spanduk, baliho, yang menuliskan salah satu lafadz atau kalimat Alquran. Padahal menurutnya Pieter bukan seorang muslim.

"Kita meminta KPU, Bawaslu, untuk melakukan pengecekan terhadap Pieter. Karena jika dibiarkan maka akan terjadi proses kampanye kejahatan, sebagaimana dia terpilih sebagai anggota DPR RI sebelumnya," tandas Muchlis.

Aksi ini hanya berlangsung sekitar 20 menit, setelah melakukan beberapa orasi. Mereka meninggalkan Jalan MH Thamrin dengan tertib. Aksi yang juga dikawal kepolisian ini sempat membuat arus lalu lintas dari arah Bunderan Hotel Indonesia menuju Jalan Medan Merdeka tersendat. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

SBY Dilaporkan Langgar Kampanye, Bawaslu Akan Panggil Demokrat

Tak Hanya Menteri, 12 Kepala Daerah Juga Cuti untuk Kampanye

Musim Kampanye, Menteri Ramai-ramai Ajukan Cuti