Liputan6.com, Jakarta - Meskipun Jokowi resmi dideklarasikan sebagai capres PDIP, namun pemberian mandat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut dinilai masih belum final. Setidaknya itu menurut Indonesia Network Election Survey (INES)
"Hasil keputusan kongres PDIP terakhir itu pencapresan kembali untuk Megawati, dan Megawati diberikan mandat untuk memilih siapa capres PDIP. Nah Jokowi itu sesuai mandat Megawati, tapi hasilnya dilihat nanti setelah Pileg 9 April besok, apakah tetap dicalonkan apa tidak Jokowi," kata Direkur Eksekutif INES Irwan Suhanto, di Jakarta, Senin (31/3/2014).
Irwan mengatakan, semua capres parpol peserta Pemilu 2014 belum resmi secara undang-undang. Karena belum terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Semua partai termasuk PDIP, nantinya akan melihat hasil Pileg 9 April dalam penentuan akhir siapa capres yang diusung.
"Ini capresnya PDIP Jokowi saya rasa belum final ya. Artinya, kan masih bakal calon, KPU juga belum membuka pendaftaran capres. Kalau mendongkrak popularitas PDIP iya, nah jika hasil pileg ternyata Jokowi tidak bisa mendongkrak hasil PDIP, pergantian capres PDIP saya yakin akan terjadi," ujar Irwan.
Irwan menyebutkan, suatu hal yang lumrah dalam perpolitikan di tanah air, jika memang PDIP harus mengganti capresnya usai Pileg mendatang. Hal tersebut juga tidak akan dianggap suatu aib kesalahan PDIP.
"Ya saya rasa akan mengganti capresnya, itu semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun itu menjadi kontradiksi dari pencanangan dan rencana awal. Dalam konteks politik itu hal yang wajar," tandas Irwan.
INES: Prabowo Unggul
Sementara dalam survei yang dilakukan INES menunjukkan elektabilitas tertinggi diperoleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Menurut Irwan, dalam survei ini pihaknya melemparkan pertanyaan terbuka kepada responden mengenai capres yang ideal. "Hasilnya Prabowo Subianto ada di posisi pertama atau top of mind capres yang dipilih masyarakat. Prabowo mendapatkan persentasi sebesar 35,2 %," kata Irwan.
Irwan menuturkan, untuk posisi kedua di bawa Prabowo ada nama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang mendapatkan persentase 18,7 %. Megawati mengalahkan nama Joko Widodo yang hanya mendapat persentase 9,4 %.
"Setelah Jokowi, ada Aburizal Bakrie dengan persentase 7,7 %, lalu Wiranto dengan 7,6 % yang menempati urutan kelima," tuturnya.
Irwan menjelaskan, dalam survei kali ini melibatkan 6.588 responden dengan metode multistage random sampling atau sampel secara acak. Survei itu memiliki margin of error atau toleransi kesalahan sebesar 1,21 % dengan tingkat kepercayaan 95 %.
Populasi dalam survei ini adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah terlatih.
"Untuk wawancara lapangan dan pengisian kuesioner dilakukan sejak 14 Maret hingga 21 Maret 2014," pungkas Irwan. (Elin Yunita Kristanti)