Liputan6.com, Jakarta - Bakal capres Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali yang akrab disapa SDA itu dinilai sebagai bakal capres dengan tingkat kepercayaan terendah, dalam merawat toleransi dan kebebasan beragama atau berkeyakinan.
Demikian hasil survei tentang Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan, Pemilu dan Kepemimpinan Nasional yang dirilis Setara Institute.
Dalam survei tersebut disebutkan, Menteri Agama tersebut tidak memperoleh 1% pun suara dari responden. Sementara, perolehan tertinggi diperoleh capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo atau Jokowi dengan perolehan 67%.
"Para responden menyatakan keyakinan mereka akan kemampuan Jokowi dalam menyelesaikan persoalan beragama," kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos di kantor Setara Institute, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2014).
Bonar menjelaskan, ketidakmauan responden memilih Suryadharma itu, karena masih banyak persoalan kebebasan beragama yang tak kunjung selesai hingga kini. "Suryadharma Ali dianggap sebagai trouble maker dalam persoalan ini," pungkasnya.
Survei ini melibatkan 100 korban kebebasan beragama dan berkeyakinan, dengan metodelogi wawancara telesurvei. Survei ini dilakukan pada 5 Maret hingga 30 Maret 2014.
Survei ini melibatkan 100 korban kebebasan beragama dan berkeyakinan. Para korban yang menjadi responden berasal dari komunitas Syiah, Ahmadiyah, Katolik, Protestan, dan Penghayat Kepercayaan.
Survei ini dilakukan melalui metodologi purposive sampling. Dalam menetapkan sample survei, SETARA Institute memilih dan menetapkan secara cermat 100 korban kebebasan beragama yang memiliki ciri-ciri spesifik dan karakteristik tertentu. Survei ini dilakukan pada 5 Maret hingga 30 Maret 2014. (Yus Ariyanto)
Advertisement
Baca juga:
Ketum ke Kampanye Gerindra, Politisi PPP: Ini Bentuk Komunikasi