Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak malu-malu saat ditanya apakah maksud kedatangannya ke Pesantren Miftahul Ulum untuk menghadiri acara sarasehan ulama dan cendekiawan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Cilandak, Jakarta Selatan, merupakan bagian dari kampanye kepada para ulama Nahdlatul Ulama.
Menurutnya, ia datang sebagai gubernur dan bukan sebagai capres PDIP. "Loh, ndak dong, saya datang sebagai gubernur," ujar Jokowi, Rabu (2/4/2014). Â
Jokowi membantah datang ke acara tersebut untuk memperkenalkan diri kepada para kiai atau ulama NU yang menjadi peserta dalam acara sarasehan tersebut. "Ndak, ndak. Ini kunjungan biasa saja, sebagai gubernur kok," kata dia.
Namun demikan, dia mengakui sedang gencar melakukan pendekatan terhadap semua pihak, seperti kaum ulama dari NU dan Muhammadiyah. "Ya harus dong, harus gencar-gencar terus," kata dia.
Selain dihadiri oleh para tokoh NU seperti mantan ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, Ketua PBNU KH Slamet Effendi Yusuf dan ketua Muslimat NU Khofifah Indarparawansa, acara juga dihadiri oleh Ketua MPR Sidharto Danusubroto.
Jokowi sempat mengunjungi Pondok Pesantren Gelar yang berada di Desa Peuteuy Condong, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu 29 Maret 2014.
Pimpinan Pesantren Gelar Kiai Haji Muhammad Faisal memberikan nasihat khusus pada mantan Walikota Solo tersebut supaya tetap istiqomah (konsisten) dan amanah (jujur dan dapat dipercaya). Ia juga berkunjung ke Pesantren Darus Salam, Martapura, Kalimantan Selatan pada Minggu 30 Maret. (Yus Ariyanto)
Baca juga:
Advertisement
Usai Buka Sarasehan Kiai NU, Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup
Jokowi Berburu Restu Kiai Cianjur
[VIDEO] Jokowi Kunjungi Pesantren di Martapura, Anis Diarak Reog