Liputan6.com, Jakarta - Presiden SBY meluncurkan Presidential Scholarship, program beasiswa prestisius atas inisiatif yang diberikan pemerintah Indonesia. Peluncuran beasiswa jelang Pemilu 2014 itu pun dinilai bermuatan politis.
Pengamat politik LIPI Indria Samego menyatakan, program beasiswa SBY tersebut bisa memunculkan dugaan bahwa itu merupakan politik sinterklas alias bagi-bagi hadiah jelang Pemilu 2014. Apalagi SBY juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.
"SBY kan Ketua Umum Demokrat, pasti ada indikasi jika beasiswa ini dikatakan politik sinterklas atau money politics. Pasti itu akan dianggap untuk menaikkan elektabilats Demokrat jelang pemilu ini," katanya kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Namun, lanjutnya, jika dilihat dari sisi seorang Presiden dan tanggung jawab negara, SBY sangat wajar mengeluarkan beasiswa tersebut. Karena itu memang sudah masuk dalam anggaran negara.
"Tapi kalau kita lihat dari sisi dia sebagai Presiden, maka itu wajar. Karena beasiswa itu sendiri sudah dianggarkan. Kan kewajiban negara memberikan bantuan untuk sekolah. Itu kalau kita lihat secara resmi," tandasnya.
Tujuan Presidential Scholarship seperti dilansir setkab.go.id, adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkemampuan mumpuni dalam berbagai bidang. Khususnya untuk menyambut Indonesia emas tahun 2045, 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
SBY mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian negara mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan. SBY yakin jika program ini berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga bakal menjadi negara maju dalam 10 tahun mendatang.
"Future leaders harus dipersiapkan. Harus dibentuk. Dan kita harus secara aktif mempersiapkan pemimpin itu untuk profesi apapun untuk misi dan profesi apapun. Saya harap agar program beasiswa presiden ini mempersiapkan future leader ini agar sekali lagi, 10-20 tahun lagi bukan saja emerging country tapi negara maju," ujar SBY di Istana Jakarta, Rabu 2 April.
Dia menjelaskan, beasiswa yang diberikan pemerintah untuk melanjutkan jenjang pendidikan magister (S-2) dan doktor (S-3) di perguruan tinggi di luar negeri ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap generasi muda potensial namun terkendala biaya.
Baca Juga:
SBY Luncurkan Beasiswa Presidential Scholarship
Advertisement