Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi menuntut presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menindaklanjuti pernyataannya yang mengatakan adanya ancaman keamanan yang diterima terhadap para bakal calon presiden. Tuntutan tersebut dilayangkan Jokowi agar keamanan para capres selama proses pemilu terjamin.
"Pernyataan Presiden SBY tentang adanya ancaman fisik kepada capres tertentu harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata oleh presiden SBY untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan para capres selama proses Pemilu," ujar Jokowi saat meresmikan Posko JKW4P, di Jalan Cemara, Menteng Jakarta Pusat, Kamis, (3/4/2014).
Menurut Jokowi, sebagai kepala negara, SBY pasti mempunyai informasi akurat terkait adanya isu ancaman tersebut. Karena itu, Jokowi meminta SBY agar menggali data yang ia dapat untuk ditindak lanjuti.
"Yang namanya presiden pasti punya data dan sumber informasi yang kuat. Oleh sebab itu, perlu dijelaskan lebih lanjut sekaligus ditindaklanjuti kongkret," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga menilai, SBY juga perlu mengungkap kepada publik terkait ancaman keamanan yang ia maksud. Hal tersebut menurut mantan Walikota Solo itu begitu penting karena untuk menghindari adanya manuver politik yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
"Presiden SBY harus menyampaikan kepada publik secara terbuka tentang adanya ancaman tersebut. Itu untuk menghindari isu-isu politik jelang 9 April 2014," kata dia.
Namun demikian, Jokowi mengaku berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menambah pengamanan kepada dirinya pasca-ditetapkannya ia sebagai capres. Jokowi membantah pengamanan yang diberikan kepadanya merupakan permintaannya lantaran keamanan dirinya merasa terancam.
"Ndak..ndak, itu dari Kapolri, dari Kapolda yang memberi. Ya mereka memberi ya saya terima," kata dia.
Baca juga:
Jokowi: Dapat Ancaman, Apakah Saya Gentar? Tidak!
Prabowo Vs Jokowi, `Perang` Meriam Lawan Keris
Prabowo Vs Jokowi Lebih Frontal dari SBY Vs Mega