Sukses

Survei: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Lebihi Partainya

"Elektabilitas Jokowi hampir dua kali lipat dari elektabilitas PDIP. Artinya tidak semua pendukung Jokowi mendukung PDIP."

Liputan6.com, Jakarta Elektabilitas calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo ternyata lebih tinggi dari partainya sendiri. Tak hanya Jokowi, elektabilitas capres Partai Gerindra Prabowo Subianto juga mengalami hal serupa.

Berdasarkan hasil survei "Efek Kampanye Versus Efek Jokowi, Elektabilitas Partai Jelang Pemilu" yang dirilis lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut 43 persen responden lebih memilih Jokowi ketimbang PDIP yang hanya mendapat perolehan sebesar 25 persen.

"Elektabilitas Jokowi hampir dua kali lipat dari elektabilitas PDIP. Artinya tidak semua pendukung Jokowi mendukung PDIP, hampir seluruhnya," kata Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi ketika memberikan paparan surveinya di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Jumat (4/4/2014).

Hal tersebut tak jauh berbeda dengan Prabowo dan Partai Gerindra. Elektabilitas Prabowo juga lebih tinggi dari partainya, namun jarak angka atau gap keduanya tidak terlalu jauh. Dalam survei ini responden memilih Prabowo sebesar 15 persen, sementara untuk partai Gerindra hanya 10 persen.

"Prabowo dengan Gerindra sama dengan PDIP. Prabowo elektabilitasnya lebih tinggi dari Gerindra. Bedanya, gapnya tidak selebar dengan Jokowi dan PDIP. Sebagian besar pendukung Prabowo mendukung Gerindra," jelas Burhanudin.

Survei dilakukan dua kali, sebelum musim kampanye terbuka pada 28 Februari-10 Maret 2014 dan sesudah musim kampanye terbuka pada 18-24 Maret 2014. Jumlah sampel survei sebanyak 1.220 yang tersebar di berbagai wilayah dan telah memiliki hak memilih dalam pemilu.

Metodologi survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Quality control pada hasil survei dilakukan secara random pada 20 persen responden.

Indikator politik melakukan survei ini bekerja sama dengan salah satu media nasional yang menjadi penyokong dananya. Jumlah dana yang digelontorkan untuk survei ini tidak disebutkan.

(Shinta Sinaga)

Â