Sukses

Ajak Anak-Anak Naik Panggung, Puan Maharani Disemprit Panwaslu

Panwaslu Solo menyemprit Puan Maharani karena mengajak belasan murid SD untuk naik ke atas panggung dalam kampanye PDIP di Kota Solo.

Liputan6.com, Solo - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo menyemprit tindakan Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) PDI Perjuangan Puan Maharani. Hal itu terkait dengan kampanye Puan di Alun-alun Selatan Keraton Surakarta, yang mengajak belasan murid SD untuk naik ke atas panggung.

Ketua Panwaslu Solo, Sri Sumanta mengatakan kegiatan yang dilakukan Puan Maharani dengan melibatkan anak-anak tetap dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Alasannya, anak-anak masuk kategori sebagai warga negara yang belum masuk syarat untuk mencoblos.

"Adanya pelibatan anak-anak itu sebagai bentuk pelanggaran. Ini telah melanggar PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) No.15 Tahun 2013," kata dia di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014).

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, peristiwa itu terjadi usai Puan berorasi di depan ratusan kader dan simpatisan PDIP. Saat itu terdapat belasan murid SD yang berada di depan panggung utama, tempat Puan berorasi. Tak lama kemudian, murid tersebut dipanggil Puan untuk diajak naik ke atas panggung.

Di atas panggung, belasan bocah itu berebut bersalaman dengan Puan. Satu per satu para murid itu kemudian dibagikan bendera kecil berwarna putih yang bertuliskan Indonesia Hebat, yang merupakan tagline PDIP dalam kampanye Pemilu 2014. Mereka juga diajak meneriakkan yel-yel Indonesia Hebat.

Kejadian inilah yang membuat Ketua Panwaslu Solo, Sri Sumanta langsung bersuara. Ia mengecam pelibatan murid SD yang ada dalam kegiatan kampanye tersebut.

Tak hanya di Solo, hal serupa juga terjadi saat kampanye terbuka PDIP di Stadion Trikoyo, Klaten, Jawa Tengah. Kampanye di Klaten ini menghadirkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani sebagai Jurkamnas.

Salah satu siswa SMA Negeri Polanharjo, Klaten, mengakui kehadirannnya di kampanye PDIP bersama dengan pengurus OSIS, Rohis, dan Pramuka setelah ada SMS perintah dan imbauan dari Bupati Klaten untuk menghadiri kampanye PDIP. (Elin Yunita Kristanti)