Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh sejauh ini sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden atau capres pada Pemilu 2014 ini. Namun, psikolog politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, hingga saat ini belum ada capres yang definitif.
"(Pencapresan) itu kan baru mandat, mandat bisa dicabut lagi. Mandat bisa dikembalikan lagi sama yang bersangkutan. Tapi kalau kita lihat hari ini adakah capres definitif? Ya, nggak ada. Itu kan masih nunggu nanti," kata Hamdi di sela-sela peluncuran dan bedah buku di toko buku terkenal di bilangan Matraman, Jakarta, Minggu (6/4/2014).
Hamdi mengatakan demikian, sebab belum diketahui hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 menjadi salah satu faktornya. Jika sudah diketahui hasil Pileg 2014, imbuh dia, maka sudah bisa diketahui peta koalisinya.
"Kalau sudah ketahuan peta koalisi, baru mereka akan ke KPU (Komisi Pemberantasan Korupsi), baru orang boleh bilang capres definitif," tukas dia.
Karena itu, Hamdi melihat masih tingginya ketidakpastian pada hasil Pileg 2014, tentu juga berdampak pada bingungnya masyarakat pemilih. Belum lagi, lanjut dia, kampanye-kampanye yang dilakukan tidak banyak yang membantu.
"Karena publik saja bingung, ini ada sekitar 90 caleg, menakarnya itu loh susah, kecuali orang-orang yang ngetop betul ya, yang kuat figurnya," ujar dia.
Baca juga:
Pengamat: PDIP `Jual` Jokowi Capres Mudahkan Pemilih
Belum Ditetapkan KPU, Pasangan Capres Sudah Dikawal Polisi
Jokowi Diterpa Isu Capres Boneka, SBY: Itu Tantangan