Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo menegaskan, partainya tidak ada pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan rencana berkoalisi. Sebab, Hasyim yakin, partianya mampu mencapai suara di atas 20 % pada Pileg, sebagai syarat partainya mengajukan capres-cawapres.
"Nggak ada pertemuan dengan Mega. Kita aman sudah di atas 20 %. Kita nggak ada plan b (rencana lain)," ujar Hasyim usai menghadiri acara Partai Gerindra di Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Soal cawapres, Hasyim membeberkan sejumlah nama, yang dianggapnya pantas bersanding dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.
"Kita cari cawapres yang bagus. Kita pertimbangkan Abraham Samad, Basuki Tjahaha Purnama alias Ahok, Akbar Tanjung, Dahlan Iskan," kata Hasyim.
Menurut adik Prabowo itu, kepada keempat cawapres tersebut pihaknya sudah terjalin komunikasi, dan mendapat respon positif. "Sudah dikomunikasikan, pertemuan belum, dengan Abraham Samad, sudah melalui kawan-kawan, cukup positif. Belum ada jawaban, tapi tidak menolak," ujar Hasyim.
Sementara Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie, menurut Hasyim, tidak bisa menjadi partner Prabowo. Sebab, ada keduanya memiliki kesamamaan latar belakang di militer. "Pramono Edhie tidak, alasannya dia tentara. Tidak mungkin capres-cawapres tidak mungkin sama-sama tentara. Jusuf Kalla, sedang dibicarakan," pungkas Hasyim. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Advertisement