Ribuan Polisi Disebar Jelang Pileg

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 9 April 2014, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, pihaknya telah menurunkan ribuan personel kepolisian di seluruh wilayah Indonesia untuk mengamankan situasi.

"Saya sudah perintahkan H-1 seluruh petugas yang menjaga TPS, sudah berada di TPS masing-masing," kata Kapolri Sutarman di Ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Senin 7 April 2014.

Sejauh ini, kata Sutarman, secara keseluruhan pelaksanaan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat selama kampanye cukup kondusif. Meski ada beberapa peristiwa terjadi di beberapa daerah, namun hal itu tidak terkait dengan pemilu.

"Kita ucapkan terima kasih kepada masyarakat termasuk aparatur lainnya yang telah bersama Polri, menjaga stabilitas keamanan selama kampanye. Sehingga kondisi Kamtibmas menjelang kampanye dan pascakampanye kondusif," ujarnya sembari berharap kamtimbas pada pelaksanaan pileg 9 April 2014 berjalan aman dan lancar.

Meski demikian, Mantan Kabareskrim ini mengatakan, masih terjadi beberapa kejadian seperti penembakan dan pembakaran seperti yang terjadi di Aceh. Namun beberapa kasus sudah terungkap, seperti penembakan Posko Partai Nasdem di Aceh.

"Walau dua orang masih DPO. Yang terungkap ini terkait langsung dengan kegiatan politik di Aceh," katanya.

Kendati demikian, satu kasus terakhir yang penembakan di Bireun, Aceh, memang belum terungkap. Namun, kasus ini untuk sementara tidak terkait langsung dengan pemilu. "Ini masih kita lidik," kata Kapolri.

Sutarman pun menyakini sejauh ini tidak ada tanda-tanda atau informasi akan ada kerusuhan pada pelaksanaan Pileg nanti. "Sampai sekarang tanda kerusuhan itu tidak ada, untuk pileg," ujar dia.

Meski demikian, Polri akan terus bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi dalam pengamanan pemilu dari seluruh tahapan pemilu sampai dengan kontijensi. "Kita berupaya agar tidak terjadi kerusuhan," tegasnya.

Menurutnya pula, Polri sudah memberikan pelatihan pengaman kepada seluruh personel. Mulai dari pengamanan tahapan pemilu sampai dengan akhir dari rangkaian pesta demokrasi ini. "Seluruhnya dilatihkan satu persatu. Pelatihan itu apabila sampai terjadi kontijensi," tandas mantan Kapolda Jawa Barat itu.