Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali berjanji akan mengoptimalkan anggaran pendidikan, meski saat ini hanya 20 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran itu akan digunakan untuk menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia.
"Bila PPP memenangi Pemilu 2014, saya berjanji akan memaksimalkan anggaran pendidikan agar persoalan-persoalan tersebut dapat diatasi. Anggaran 20 % tersebut akan digunakan untuk membenahi persoalan fisik pendidikan dan peningkatan kualitas SDM," ujar Suryadharma dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4/2014).
Pria yang akrab disapa SDA itu menilai, ada 3 masalah pendidikan yang masih terjadi hingga saat ini. 3 Persoalan itu adalah kualitas guru yang tak merata, pemerataan penempatan guru, kurikulum yang belum stabil, jumlah sekolah, dan kondisi bangunan yang tak memadai.
Namun, pria yang kini menjabat Menteri Agama itu menuturkan, dengan anggaran puluhan triliun, pemerintah belum mampu memaksimalkan anggaran pendidikan. Sebab, anggaran operasional dan yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI terbilang kecil.
Menurut Suryadharma, penyebabnya adalah dana operasional sangat kecil. Misalnya anggaran pendidikan 2012 sekitar Rp 289 triliun, yang dikelola Kemendikbud RI untuk operasional hanya Rp 64 triliun.
Sementara sisanya digunakan untuk biaya pendidikan yang diurus kementerian atau lembaga lain. Misalnya, Kementerian Agama, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), dan Sekolah Tinggi Statistik.
Di sisi lain, program pemerintah pendidikan 9 tahun --bahkan 12 tahun-- terancam gagal. Sebab, hampir 1 dekade jumlah SMP dan SMA lebih sedikit dibanding Sekolah Dasar (SD). Data Kemendikbud menyebutkan jumlah SD sekitar 168.000, SMP berjumlah 39.000, dan SMA sekitar 26.000.Â
Selain itu, Suryadharma menjanjikan akan membangun universitas unggulan di setiap kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. "Bila rata-rata satu universitas dibangun dengan biaya Rp 25 miliar untuk 511 kabupaten, maka anggaran yang diperlukan sekitar Rp 12,75 triliun."
"Dengan demikian setiap lulusan di sebuah kabupaten dapat mengenyam pendidikan tinggi. Dari setiap universitas akan dipilih 100 orang mahasiswa teladan, yang akan diberikan beasiswa S2 dan S3 sesuai bidang yang mereka inginkan," pungkas Suryadharma. (Yus Ariyanto)
Advertisement
Baca juga: