Liputan6.com, Serang - Pesta demokrasi juga di rayakan para warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Serang di Jalan Mayor Syafei, Kota Serang, Banten. Sebanyak 466 warga binaan berduyun-duyun mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disediakan penjaga rutan.
"Kecuali yang anak-anak, mereka semua memilih," ungkap Kafi, Kepala Keamanan Rutan Serang, Serang, Banten, Rabu (9/4/2014).
Di Rutan Serang ini, sebanyak 10 orang di antaranya anak-anak di bawah umur yang belum mendapatkan hak pilihnya. Para warga binaan mengenakan rompi kuning bergaris punggung hitam bertulis 'rusa beragam'.
Mereka memberikan hak pilihnya untuk mencoblos para calon wakil rakyat. Mereka memasuki TPS dengan cara berkelompok, yang masing-masing kelompok berjumlah 10 orang.
"Sempat bingung (pilih caleg) sih. Soalnya banyak nama, tapi ada satu dua yang kenal," kata Andi, salah satu warga binaan.
Kesulitan mengenali para caleg ini karena banyaknya warga binaan yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Serang. "Banyak yang tidak ber-KTP Serang, bahkan ada yang tidak memiliki KTP," ungkap Kepala Rutan Serang Rutan Serang Very Johannes.
Menurut Very, Daftar Pemilih Khusus (DPK) Tambahan, atau mereka yang tidak memiliki KTP dan KK di Rutan Serang hampir mencapai 300 orang, "Jumlah warga binaan yang tidak memiliki KTP atau KK Kota Serang ini lebih dari setengah jumlah penghuni rutan."
"Ini DPK Tambahan yang banyak," tutup Very.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, TPS dikonsentrasikan di Aula Rutan Serang lantai dua. Terlihat contoh kertas suara ditempel pada papan di bagian depan aula. Contoh kertas surat suara juga terlihat gambar partai politik, dan nama caleg. (Raden Trimutia Hatta)
Tak Kenal Caleg, Penghuni Rutan Serang Bingung Gunakan Hak Pilih
Saat menggunakan hak pilihnya, warga binaan Rutan Serang mengenakan rompi kuning bergaris punggung hitam bertulis 'rusa beragam'.
Advertisement