Liputan6.com, Jakarta - Pemungutan suara Pileg 2014 telah berlangsung. Hasil hitung cepat, semua parpol tak ada yang meraih 20 % suara. Pilihannya, parpol harus berkoalisi. Partai Demokrat membuka peluang koalisi dengan partai lain, karena suara yang diperoleh tak sesuai harapan.
"Demokrat berkoalisi ada kemungkinan, bisa jadi, kalau kita cocok, sangat terbuka sekali," ujar Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Syarif menjelaskan, saat ini Demokrat sedang membahas hasil perolehan suara Pileg 2014 yang diselenggarakan Rabu 9 April kemarin. Namun hingga kini belum ada kepastian partai incaran Demokrat untuk berkoalisi.
"Kalau ditanya paling cair yang mana? Kita semua paling cair," ujar Syarif.
Ada beberapa hal yang menurut Syarif dapat menjadi nilai tambah Demokrat dalam berkoalisi nantinya. Yakni perolehan suara maupun pengalaman memimpin pemerintahan selama dua periode.
"Kita kan dapat suara 10%, kita sudah pengalaman pemerintah, kita masih punya Pak SBY. Pak SBY itu pengikutnya masih banyak lho," ujar Syarif.
Menanggapi hasil perolehan suara partainya yang hanya sekitar 10%, Syarif mengaku bersyukur. Sebab, dalam masa akhir kepemimpinan SBY, Demokrat lebih banyak menerima pemberitaan negatif.
"Alhamdulillah kita masih nomer 4, kita melihat rekan kita dapat suara banyak ya Alhamdulillah, kita kan targetkan 15% perolehan suara. Kita tembus 10% sudah alhamdulillah," pungkas pria yang saat ini juga menjabat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) itu. (Yus Ariyanto)
Baca juga: