Tak Ada yang Sentuh 20%, Parpol Harus Tentukan Koalisi

Hasil Quick Count SMRC 75,7%: PDIP Belum Tembus 20% — Sumber SMRC

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diprediksi sejumlah lembaga survei, PDI Perjuangan menang dalam Pemilu Legislatif 2014 yang berlangsung 9 April kemarin. Meskipun hal ini tidak memuaskan elite partai banteng moncong putih ini. Karena perolehan suara dari quick count jauh di bawah target partai, yakni 27,02% suara.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (10/4/2014), berdasarkan hasil hitung cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), PDI Perjuangan memperoleh sekitar 19% suara.

Dibanding suara pada Pemilu 2009 sebesar 14,03%, suara PDI Perjuangan kini naik sekitar 37%. Jokowi effect ternyata tidak cukup signifikan mengerek suara PDI Perjuangan.

Sementara suara Golkar relatif tidak banyak berubah. Tetap berada di kisaran 14%. Meskipun Golkar hampir selalu tidak punya tokoh untuk dijual, namun partai berlambang pohon beringin ini selalu berhasil berada di papan atas perolehan suara.

Penambahan suara signifikan diperoleh Gerindra. Bila pada Pemilu 2009 Gerindra mendapat 4,49% suara, dari hasil quick count Pemilu 2014 mendapat sekitar 12%. Ketokohan Prabowo Subianto menjadi daya tarik utama partai ini.

Berbagai kasus korupsi yang membelit elite Partai Demokrat membuat suara partai ini merosot jauh. Perolehan ini sebenarnya masih lebih baik dibanding prediksi sejumlah survei sebelumnya.

Sementara PKB mendapat kenaikan suara cukup signifikan. Selama massa kampanye, Rhoma Irama yang disebut sebagai salah satu capres PKB mampu menyedot massa akar rumput di berbagai daerah. Namun PKB mengklaim kedekatan dengan banyak kiai NU-lah yang menjadi penentu kenaikan ini.

Mengacu pada hasil hitung cepat, karena tidak ada yang memperoleh 20% suara, maka partai politik harus berkoalisi untuk bisa mengajukan calon presiden, termasuk PDI Perjuangan.

Bukan saja untuk mengusung calon presiden, koalisi juga penting untuk mengamankan suara di DPR bila nanti berhasil menguasai pemerintahan. PDIP memang memperoleh suara terbanyak, tetapi dengan hanya 19% suara. Artinya ada 81% lainnya yang memilih partai lain.