Liputan6.com, Jakarta- Bakal capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak mau ambil pusing terkait sejumlah pihak yang menyebut perolehan hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) meleset dari target sebesar 27 persen perolehan suara nasional. Menurut dia, yang terpenting partainya telah meraih posisi teratas berdasarkan hasil hitungan cepat yang ada saat ini.
"Loh, yang terpenting kan sekarang menang. Kita sudah juara 1, masih ribut saja," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, kamis, (10/4/2014).
Jokowi menilai semestinya saat Pileg 2014, ia tidak menjadi objek serang dari orang-orang yang tak suka terhadapnya sejak ditunjuk sebagai capres PDIP. Sebab yang sebenarnya berjuang adalah para caleg PDIP, bukan dirinya di tiap daerah, bukan dirinya. Jadi tidak tepat jika menyerang dirinya.
"Kamu nggak bisa bedakan mana pileg mana pilpres? Karena apa? Waktu tarung pileg kemarin yang diserang saya, capresnya. Padahal seharusnya tidak (diserang) seperti itu. Masalahnya yang terjadi di lapangan justru seperti itu, nyerangnya saya. Padahal Pilpresnya masih 9 Juli‎," ujar Jokowi.
Menurut dia, berapapun hasil perolehan suara yang diraih oleh PDIP selama pemilu legilatif merupakan kerja keras para caleg. Bukan karena 'Jokowi Effect' atau dampak dari pencapresan dirinya.
"Ini realitas di lapangan, dalam pileg yang bertarung sebenarnya adalah caleg-caleg yang jumlah 6.600 itu bertarung di bawah, mereka punya ruang-ruang kecil, yang sudah dikuasai mereka. Nah ruang-ruang itu mngkin TPS, RT, RW. Jadi itu sebenarnya pertarungan antar mereka," jelas Jokowi.
Meski tak setuju dengan 'Jokowi Effect', Jokowi yang pernah menjabat Walikota Solo itu mengaku optimis dirinya dipercaya dan mendapat dukungan penuh dari rakyat.
"Kalau itu siap, tidak ada masalah. Kalau pilpres kan nggak pakai effect Jokowi. Titik!" tandas Jokowi.
Jokowi: Seharusnya Saya Tidak Diserang...
Jokowi menilai semestinya saat Pileg 2014, ia tidak menjadi objek serang.
Advertisement