Sukses

Tak Capai Target, PDIP Dinilai Terlalu Bergantung pada Jokowi

Pengamat politik Universitas Indonesia Agung Suprio menilai PDIP terlalu menggantungkan Pileg pada Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta- Pengamat politik Universitas Indonesia Agung Suprio menilai PDIP terlalu menggantungkan Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April kemarin pada sosok Joko Widodo. Alhasil, target suara PDIP sebesar 27 persen meleset jauh dari harapan jika melihat perolehan suara hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei.

Dia menilai PDIP memang terlihat jelas terlalu menjadikan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Jokowi sebagai bantalan dengan mendeklarasikannya sebagai calon presiden menjelang Pileg 2014.

"Tim sukses Jokowi cenderung bertahan dengan bersandar pada sosok Jokowi yang dianggap suci. Padahal sosok Jokowi itu juga sudah mulai diserang sehingga sandarannya mulai rapuh," kata Agung dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Menurut Agung, strategi PDIP dan tim sukses Jokowi itu banyak melakukan kesalahan menjelang Pileg. Agung menjelaskan, salah satu kesalahan yang dilakukan PDIP adalah terburu-buru mendeklarasikan Jokowi sebagai capres.

Di mata Agung, deklarasi tersebut idealnya dilakukan seminggu sebelum hari pemungutan suara. Sehingga euforia Jokowi dapat terjaga.

Tak cuma itu, PDIP juga dinilainya melakukan kesalahan. Tim sukses Jokowi kurang mampu melakukan serangan balik terhadap serangan kampanye negatif. "Tim sukses Jokowi tak mampu meluaskan wacana kampanye negatif sehingga serangan kompetitor hanya mengarah pada PDIP dan Jokowi," katanya.

Berdasarkan penghitungan cepat atau quick count sejumlah lembaga survei perolehan suara pada Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April kemarin, memang PDIP mendapat hasil yang sangat baik.

Namun, meski berada di posisi pertama, perolehan suara PDIP berdasar hasil quick count itu tidak sampai 20 persen. Padahal, PDIP sudah menargetkan angka 27 persen suara pada Pileg 2014 ini guna dapat mengusung capresnya sendiri untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.