Liputan6.com, Jakarta - Di tengah gencarnya sejumlah partai memamerkan keampuhan tokohnya mendulang suara, Partai Hanura pun tak mau kalah.
Dalam diskusi yang berlangsung di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4/2014), Ketua DPP Hanura Saleh Husein mengatakan, bergabungnya Hary Tanoesoedibjo (HT) telah berhasil mendongkrak perolehan partai besutan Wiranto itu.
"Hanura naik terus. Kita lihat 2009 hanya 3,7 persen, sekarang naik menjadi 5,4 persen. Ini peningkatan luar biasa," kata Saleh. Dia menambahkan, kenaikan ini akibat HT effect.
Dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014, perolehan suara Hanura naik. Namun untuk bisa mengusung capres dan cawapresnya dalam pertarungan Pemilu Presiden 9 Juli 2014, Hanura masih harus bekerja keras. Sebab perolehan suara partai itu tak mampu menembus 10 persen, apalagi 25 persen yang menjadi syarat ikut pilpres.
"Tentu nggak bisa maju sendiri. Harus koalisi. Jika tidak mungkin mempertahankan yang ada, kita kembalikan ke Pak Wiranto," ucap Saleh.
Menurut Direktur Riset Indo Barometer M Qodari, HT effect membuktikan adanya pekerjaan rumah (PR) besar yang menanti Hanura. PR itu adalah melancarkan serangan darat ke masyarakat.
"Konteks HT ada kekuatan media. Tapi politik tak hanya serangan udara, tapi ada serangan darat. PR Hanura, harus ada serangan darat, karena udara sudah habis-habisan," saran Qodari.
(Shinta Sinaga)