Liputan6.com, Bekasi - Sejumlah saksi dari 12 partai protes dan terlibat kericuhan saat akan melakukan penghitungan ulang kotak suara Pemilu Legislatif 2014 di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (13/4) malam.
Kericuhan tersebut terjadi lantaran kotak suara ditemukan dalam kondisi rusak segel dan kosong, sehingga para saksi tidak menerima kondisi ini. Kemarahan para saksi dari 12 partai ini dilampiaskan dengan memukuli kotak suara. Mereka kecewa dengan adanya kerusakan beberapa kotak suara.
Purwanto, salah satu saksi dari Partai Demokrat mengatakan, mereka baru mengetahui adanya kerusakan segel serta kota suara yang kosong saat akan dilakukan rekapitulasi ulang di Kelurahan Kalibaru. Temuan ini pun langsung diprotes seluruh saksi yang sudah siap menyaksikan rekapitulasi yang akan dilakukan petugas KPPS Kelurahan
Kalibaru," ucap Purwanto kepada Liputan6.com di Bekasi, Minggu malam.
"Saya sangat kecewa sekali dengan kinerja KPPS Kelurahan Kalibaru. Masa surat suara belum dihitung sudah ada segel yang rusak. Yang lebih parah lagi tak ada surat di dalam kotak suara. Gimana tidak curiga kalau di kotak suara tidak ada surat suara," ujarnya.
Menurut Purwanto, ia yakin ada kecurangan dari anggota KPPS Kelurahan Kalibaru yang akan menggelembungkan suara untuk caleg dan partai tertentu.
Senada dengan Purwanto, Heri Wibowo, Ketua PAC Partai PDI Perjuangan, Kecamatan Medan Satria juga protes dan marah. "Ini jelas-jelas tindakan kriminal," katanya. Bersama dengan para saksi partai lainnya, Heri pun akan melaporkan ke pihak kepolisian.
Menurut Heri, dari awal ia sudah curiga dengan kinerja KPPS Kelurahan Kalibaru. Sebelumnya, pihak KPPS menjanjikan penghitungan ulang pada Jumat 11 April 2014, namun diundur. Pada Minggu ini sesuai jadwal yang ditentukan oleh KPPS, imbuh dia, ternyata banyak sekali kejanggalannya.
Berdasarkan catatan Heri, ada 27 kotak suara yang kosong dari pemilihan DPRD Kota Bekasi, 5 kotak suara kosong dari DPRD Provinsi Jawa Barat, dan 5 kotak suara yang segelnya rusak.
Sudirman, salah satu caleg PDI Perjuangan Kota Bekasi mengatakan, kerusakan pada segel kotak suara ini jelas ada unsur kecurangan yang dilakukan petugas PPS
Kelurahan Kalibaru.
Menurut Sudirman, dengan adanya kerusakan kotak suara ini sudah mencederai nilai demokrasi. Ia pun akan melaporkan penemuan ini ke pihak kepolisian.
Di lain pihak, Ahyar Anis selaku Ketua KPPS Kelurahan Kalibaru saat dikonfirmasi Liputan6.com, membantah semua tuduhan yang dilakukan oleh sejumlah saksi tentang adanya kecurangan dan penggelembungan suara. "Tak pernah ada dalam niat saya dan anggota untuk melakukan kecurangan," kata Ahyar.
Menurut Ahyar, mungkin ini hanya ketiadaaan komunikasi antara petugas PPS dan KPPS. Terutama, saat surat suara akan ditempatkan ke dalam kotak suara masing-masing tingkat pemilihan. Namun, kondisi petugas yang sudah lelah mengakibatkan beberapa surat suara dimasukkan ke dalam satu kotak suara.
"Kalau saya curang atau melakukan penggelembungan suara untuk caleg atau partai tertentu, saya siap dilaporkan ke pihak kepolisian," ujarnya. Untuk membuktikan itu, Ahyar bersama dengan saksi-saksi lainnya melakukan pendataan kembali.
Kotak Suara Kosong dan Segel Rusak, 12 Saksi Parpol Berang
Kemarahan para saksi dari 12 partai ini dilampiaskan dengan memukuli kotak suara.
Advertisement