Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung, Minggu 13 April kemarin meminta partainya agar mengevaluasi pencapresan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical. Sebab, perolehan suara Golkar pada Pileg 2014 tak mencapai target yang diharapkan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Luhut Pandjaitan menegaskan, pernyataan Akbar tersebut tidak mewakili suara Dewan Pertimbangan Golkar.
"Saya berpandangan bahwa hal itu kurang elok untuk dilakukan atau diucapkan pada saat partai sedang bersiap untuk memenangkan ARB menjadi capres," jelas Luhut di Wisma Bakri 2, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).
Meski pencapaian suara sementara hasil quick count atau hitung cepat partai berlambang pohon beringin itu tak mencapai target 23-25 %, Luhut memastikan, Golkar mendapat perolehan lebih baik dari Pemilu 2009. Jika pada Pileg 2009 Golkar mendapat 14,45 % suara, Pileg 2014 memperoleh 15% suara.
"Angka itu tidak boleh dikaitkan dengan mundur atau majunya organisasi. Daripada menuntut pertanggungjawaban yang dapat dimaknakan menjadi forum mengganti kepemimpinan, sebaiknya berkonsentrasi pada pemenangan Pilpres," tegas Luhut. (Raden Trimutia Hatta)
Akbar Minta Ical Capres Dievaluasi, Luhut Golkar: Itu Kurang Elok
Menurut Luhut, hasil suara Pileg 2014 tidak bisa dikaitkan dengan mundur atau majunya organisasi.
Advertisement