Liputan6.com, Jakarta - Perolehan suara Partai Golkar dalam quick count Pileg 2014 tidak mencapai target 25% suara. Namun, jika dibandingkan Pemilu 2009, Golkar mengalami peningkatan dari 14,45% menjadi 15%, bahkan masuk posisi 2 besar perolehan. Mau tak mau Golkar harus berkoalisi dalam pertarungan Pilpres 2014.
Lantas apakah kemungkinan Golkar akan menggandeng Partai Demokrat? "Pada dasarnya platform Partai Golkar dengan Demokrat itu sama," ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers di Wisma Bakrie 2, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).
Menurut Luhut, apapun menjadi mungkin dalam dunia politik. Terutama koalisi setelah melihat perolehan suara masing-masing partai pada Pileg 9 April lalu. Semua partai tak mampu mendulang suara 25% suara sah nasional dan 20% kursi di parlemen.
"Apa yang tidak mungkin dalam partai. Yang mungkin bisa tidak mungkin. Yang tidak mungkin bisa jadi mungkin," ujarnya.
Luhut mengaku, sejumlah pendekatan sudah dilakukan antara partainya dengan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Hanya saja, sejauh ini belum ada keputusan akhir.
"Sampai sejauh mana approach (pendekatan) mereka, saya percaya itu dilakukan. Kita tunggu dalam beberapa hari ke depan. Akan lebih jelas," pungkas Luhut.
(Shinta Sinaga)
Baca Juga
Â
Advertisement