Sukses

Kehadiran SDA ke Kampanye Gerindra Dinilai Tak Wajar

Namun perbedaan pendapat ini dinilai akan segera berakhir jika PPP mendapat jaminan `jatah kue` kursi kabinet nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah dilanda perbedaan pendapat di kalangan internal partai. Salah satunya terkait kehadiran Ketua Umum Suryadharma Ali dalam kampanye rapat umum terbuka Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta, 23 Maret lalu.

Menanggapi perihal itu, pengamat politik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Hanggoro Doso menilai, kehadiran SDA pada kampanye terbuka Gerindra itu sangat tak wajar. Karena secara tak langsung, seorang ketua umum PPP memberikan gambaran kedahsyatan Gerindra.

"Kehadiran SDA di kampanye Gerindra adalah rencana pendekatan untuk koalisi yang salah kaprah. Sama halnya melegitimasi ketua pemimpin Gerindra lebih hebat dibanding PPP," katanya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (15/4/2014).

"Bahkan pendukung PPP sebelumnya bisa saja seolah merasa mendapat perintah untuk memilih Gerindra," sambung Hanggoro.

Namun Hanggoro menilai, SDA dapat memberikan kepastian kepada seluruh jajaran pimpinan hingga kader PPP, untuk mendapat jaminan bagian jatah kabinet. Dengan demikian perbedaan internal ini akan cepat berakhir.

"Perpecahan saya kira dimulai saat tak signifikannya suara partai (PPP), ketua dianggap tidak berhasil. Namun jika SDA bisa meyakinkan pengurusnya bahwa PPP bisa kebagian 'kue', saya kira tidak. Namun akan sebaliknya jika ketua tak mampu meyakinkan pengurusnya," kata Hanggoro.

PPP melalui Sekretaris Jenderalnya, Romahurmuziy menegaskan tidak ada pemakzulan terhadap SDA atau pemecatan fungsionaris atau juga pengurus partai pada tingkatan manapun. Penyelesaian beda pendapat ini akan dilakukan secara musyawarah menuju ishlah (perdamaian).

Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, juga tidak menampik bahwa di internal PPP sedang terjadi perbedaan. Tapi ia menolak perbedaan tersebut disebut sebagai kisruh yang akan memecah-belah partai berlambang ka'bah itu.

"Yang ada hanya perbedaan pendapat dalam memaknai kehadiran ketua umum ke Gelora Bung Karno, saat kampanye terbuka beberapa waktu lalu," jelas Romahurmuziy, Jakarta, Senin 14 April 2014. (Yus Ariyanto)