Sukses

Putra Amien Rais: Saya Tak Tahu Asal Rp 510 Juta di Mobil PAN

Hanafi Rais tak mengetahui uang Rp 510 juta yang ditemukan polisi di dalam mobil PAN di rest area Bunder, Gunungkidul, Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hanafi Rais, putra Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais mengaku tak mengetahui uang Rp 510 juta yang ditemukan polisi di dalam mobil PAN di rest area Bunder, Gunungkidul, Yogyakarta. Selain uang, polisi juga menemukan atribut kampanye bertuliskan namanya di dalam mobil tersebut pada 6 April 2014.

"Saya klarifikasi soal temuan uang itu. Saya menjawab dengan selengkapnya. Intinya saya tidak mengetahui sama sekali asal muasal uang itu. Kemudian ada bisa-bisanya surat suara saya dan atribut partai di situ. Saya tidak punya urusan dengan apa yang ditemukan polisi di Bunder itu," kata Hanafi usai diperiksa terkait dugaan politik uang di Kantor Bawaslu DIY, Selasa (15/4/2014).

Hanafi menyanggah, tingginya perolehan suara di Yogyakarta terkait dengan ditemukannya uang sebanyak Rp 510 juta. Ia mengaku mempunyai tim sendiri untuk meraih kemenangan dalam perolehan suara. Bahkan tim dan relawannya sangat dekat dengannya.

"Kita ini punya cara sendiri untuk meraih kemenangan. Maksud saya punya tim sendiri. Sudah saya ketahui orangnya tidak ada bayar-bayaran juga karena ada ikatan personal dan emosional. Saya sebagai caleg punya hitungan menang cukup bagus. Bahkan hasil real count lebih dari prediksi sebelumnya. Tetap dekat pemilih tidak ada kaitan yang dituduhkan money politik," kata Hanafi.

Hanafi meminta agar penemuan uang Rp 510 juta tidak dikait-kaitkan dengan perolehan suaranya. Menurutnya, upaya tersebut dilakukan oleh lawan politiknya.

"20 pertanyaan. Yang jadi kebablasan adalah Tidak ada hukum fakta material saya jadi korban opini yang didesakkan oleh lawan politik, atau penyelengara pemilu," kata Hanafi.

Sementara itu komisioner Bawaslu DIY Sri Rahayu Werdiningsih mengatakan, belum bisa memutuskan apapun setelah pemeriksaan dan klarifikasi temuan Rp 510 juta tersebut. Bawaslu masih melakukan pembahasan sampai Kamis 17 April 2014.

"Belum simpulkan apapun. Karena yang ditemukan dalam mobil Avanza itu ada uang dan atribut milik Hanafi. Akan kita bahas dulu. Masih proses batas akhirnya Kamis 17 April," kata Sri.

Uang itu disita dari dalam mobil saat digelarnya razia Operasi Cipta Mandiri di kawasan transit Rest Area Bunder, Gunungkidul, Ahad, 6 April 20114. Di dalam mobil ditemukan satu karung uang pecahan Rp 5.000 an sebanyak Rp 200 juta. Sisanya, pecahan Rp 10 ribuan dengan jumlah total Rp 310 juta.