Sukses

Hasil Survei Koalisi Capres-Cawapres 2014

Salah satu penentu kemenangan dalam Pemilu Presiden mendatang adalah figur calon wakil presiden yang akan diusung bersama calon presidennya.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penentu kemenangan dalam Pemilu Presiden mendatang adalah figur calon wakil presiden yang akan diusung bersama calon presidennya. Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla menempati elektabilitas tertinggi dibanding pasangan lainnya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (16/4/2014), pasangan tersebut memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya merepresentasikan etnis Jawa dan non-Jawa.

Jokowi berasal dari Solo, Jawa Tengah. Sedangkan Jusuf Kalla dari Sulawesi Selatan. Pria yang akrab disapa JK tersebut juga mempunyai latar belakang ormas Nahdlatul Ulama (NU). Saat ini JK juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Dengan latar belakang itu, JK diharap bisa menarik massa dari umat Islam. Sehingga dapat memperluas basis suara PDI Perjuangan tidak sebatas kalangan nasionalis. Pengalaman panjang JK di bidang pemerintahan juga bisa melengkapi Jokowi.

Namun kedua tokoh tersebut sama-sama berlatar belakang pengusaha. Sehingga cenderung mengambil kebijakan secara praktis.

Nama lain yang juga disebut-sebut menjadi salah satu dari 5 kandidat wakil Jokowi adalah Mahfud MD. Seperti halnya JK, Mahfud juga mempunyai basis massa NU dan diperkirakan mendapat dukungan dari PKB. Mantan Ketua MK ini juga dikenal bersih dan tegas dalam penegakan hukum.

Bagaimana dengan capres Partai Gerindra Prabowo Subianto? Salah satu nama yang belakangan banyak disebut sebagai calon pasangan Prabowo adalah Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Pasangan ini merepresentasikan sipil dan militer.

Hatta Rajasa berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Sehingga pasangan tersebut juga merepresentasikan etnis Jawa dan non-Jawa. Kelebihan Hatta lainnya adalah dapat menarik massa Islam khususnya dari kalangan Muhamadiah. Ia juga memiliki pengalaman di pemerintahan.

Hanya saja bila keduanya menjadi pasangan capres-cawapres, Gerindra dan PAN masih membutuhkan tambahan dukungan dari partai lain. Karena koalisi keduanya belum mencapai 25% suara.

(Shinta Sinaga)

Video Terkini