Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar telah didekati beberapa partai untuk bisa mengusung capres dan cawapres pada Pilpres 2014, salah satunya adalah Partai Hanura. Bahkan, berembus kabar Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical akan disandingkan dengan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari menilai, duet Ical-Wiranto belum final, bisa saja terjadi duet Ical-Hary Tanoesoedibjo. Ia menegaskan, Golkar tengah mempertimbangkan.
"Itu bagian dari yang masih dibicarakan. Ada 2 faktor, adalah cawapres harus merupakan wakil resmi dari parpol. Parpol itu harus memenuhi tambahan suara dan cawapres harus punya faktor komplementer kekurangan kelebihan Ical," ujar Hajriyanto di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Hajriyanto menilai, 2 elite Hanura Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (HT) yang digadang jadi cawapres Ical punya ketokohan yang baik. "Wiranto pernah jadi capres dan cawapres Golkar. Kalau HT mungkin saja, setiap WNI berhak," imbuhnya.
Wakil Ketua MPR itu menilai perlu taktik dan strategi politik baik untuk memenangkan hati rakyat. Pasangan capres dan cawapres, lanjut Hajriyanto, harus saling menguatkan sisi lemah masing-masing.
"Ada satu sisi, misal satu kuat di politik tapi lemah di ekonomi. Kuat di hukum, tapi kurang di dukungan masyarakat," ucap Hajriyanto.
(Shinta Sinaga)