Sukses

Setelah Pileg, PDIP dan PKB Jadi Partai Terpopuler di Media

Triliant menganalisis pemberitaaan dari 6 media cetak nasional, 20 media online dan 6 media cetak berbasis daerah.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP menjadi partai politik terpopuler pascapemilu legislatif 9 April kemarin. Kepopuleran Partai berlambang banteng moncong putih itu diikuti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di peringkat kedua.

Hal tersebut diketahui berdasarkan analisis media massa oleh Triliant Path yang dirilis di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014).

Triliant menganalisis pemberitaaan dari 6 media cetak nasional, 20 media online dan 6 media cetak berbasis daerah. Analisis dimulai terhitung mulai 9 April pukul 13.00 WIB dan berakhir pada 15 April 2014 pukul 23.59 WIB. Media yang dipantau merupakan media yang tidak terafiliasi kepada partai politik tertentu.

Hasilnya, PDIP berada pada posisi teratas dengan mendapatkan poin 267 sementara PKB menyusul di bawahnya dengan poin 135. Partai Gerindra menutup 3 besar dengan poin 127.

Menurut Pakar Komunikasi Politik Triliant Communication Ekoputro Adijayanto, intensitas pemberitaan PDIP yang sangat tinggi di media massa tidak begitu mengherankan mengingat mereka memrupakan parpol dengan raihan suara tertinggi berdasarkan hasil hitung cepat, yakni 19 persen. Selain itu, PDIP juga memang sebelumnya marak diberitakan media karena memiliki Bakal Calon Presiden Joko Widodo yang merupakan media darling.

"Namun yang cukup menarik dan mengejutkan PKB ternyata posisi kedua. Ternyata isu PKB disetir media massa dengan cukup intens pasca pileg, padahal sebelumnya tidak," kata Eko.

Eko memprediksi, suara PKB yang berdasarkan hasil hitung cepat naik 2 kali lipat dari Pemilu 2009 lalu menjadi penyebabya. Menurut dia, media tertarik untuk mengupas apa yang menyebabkan naiknya suara PKB itu.

"Kalau menurut saya, ini karena strategi Muhaimin (Ketua Umum PKB) yang cukup baik. Dia punya srtategi komunikasi yang sangat baik dengan menggunakan tiga capres yang diusungnya," paparnya.

Popularitas partai lain berdasarkan analisis media massa yang dilakukan tilian, secara berurut adalah Golkar (111) Demokrat (100), Nasdem (72), PKS (60), PAN (57), PPP (50), Hanura (38), PKPI (20), dan PBB (12).

Selain menganalisis parpol terpopuler, Triliant juga menganalisis aspek lainnya yakni cawapres terpopuler, lembaga akademik terpopuler, lembaga survei terpopuler, dan tokoh politik nasional terpopuler.