Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PKB Muamir Muin Syam menilai format koalisi yang tengah digagas beberapa partai politik hendaknya tetap mendasarkan pada tujuan luhur berbangsa-bernegara. Yaitu untuk membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Tinggal diformulasikan pada format bangunan koalisi yang kualitatif, yang sungguh-sungguh mencerminkan kekuatan nasional untuk menghadapi beban-beban bangsa kedepan," kata Muamir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Dengan demikian, lanjut Muamir, format koalisi yang mendasarkan pada pola transaksi kualitatif, dapat terhindar dari kompromi atau bagi-bagi kursi. "Karena pemerintahan yang dibangun dengan pola kuantitatif atau transaksional seperti itu terbukti tidak efektif dan cenderung memasung," ujarnya.
Lebih jauh Muamir mengatakan, sekaranglah saatnya memperbaiki pola lama yang tidak baik dan harus berani mengambil langkah yang diyakini lebih baik, demi negara dan bangsa. "Baju partai boleh berbeda-beda, tapi tujuan haruslah sama, diabdikan semata demi rakyat, negara, dan bangsa," jelasnya.
Menurut Muamir, lonjakan suara PKB pada pemilu 2014 ini merupakan amanah dan harapan besar, khususnya dari kalangan kultural NU yang sebelum pemilu bertekad memperkokoh PKB demi bangsa dan negara.
Dia menambahkan, pesan untuk memperkokoh kelembagaan politik, nasionalisme dan spiritualisme kebangsaan juga harus diwujudkan pada format pemerintahan mendatang.
"Hal ini sesuai dengan pesan Gus Dur, bahwa PKB harus diperkuat karena sangat penting maknanya bagi kehidupan kebangsaan kita, terutama pada masa mendatang," tandas Muamir. (Nadya Isnaeni Panggabean)
Ketua DPP PKB: Koalisi Transaksional Cenderung Memasung
Format koalisi yang mendasarkan pada pola transaksi kualitatif dinilai dapat terhindar dari kompromi atau bagi-bagi kursi
Advertisement