Sukses

Ahok: Pilpres Pak Jokowi Nggak Usah Mundur, Cuti Ya Pasti

Pria yang karib disapa Ahok itu justru itu lebih menginginkan Jokowi hanya mengambil cuti dalam masa kampanye Pilpres.

Liputan6.com, Jakarta - Jika nanti telah resmi mendaftar sebagai capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diminta untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya. Namun, wakilnya Basuki Tjahaja Purnama berpendapat lain.

Pria yang karib disapa Ahok itu justru itu lebih menginginkan Jokowi hanya mengambil cuti dalam masa kampanye Pilpres.

"Tadi malahan saya minta Pak Jokowi nggak usah mundur. Cuti ya pasti," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Senin (21/4/2014).

Hal itu lantaran dirinya merasa masih memerlukan pemikiran-pemikiran Jokowi untuk mengurus Jakarta. Jika tak lagi menjabat gubernur, maka Ahok akan tambah sulit berkoordinasi dengan Jokowi.

Lagipula, menurut Ahok, meski secara aturan dirinya langsung menggantikan posisi Jokowi jika orang nomor 1 DKI itu mundur, namun ia menyadari hal itu akan menimbulkan pro kontra.

"Ya supaya saya ada orang untuk diskusi. Kan banyak orang yang nggak suka Ahok DKI 1 juga kan," cetusnya.

Pada Rabu 16 April 2014 lalu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mendesak Jokowi untuk segera mundur. Jika tidak, menurut dia, berarti Jokowi tidak tegas dan pengecut.

"Karena apa yang saya harapkan kalau calon presiden saya nggak tegas? Sama aja kayak SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono). Saya akan bangga kalau Jokowi mundur. Tapi saya bilang pengecut kalau dia nggak mundur," ujar Agus kepada Liputan6.com.

Menurut Agus, capres yang tak tegas, tentu sangat tak diharapkan bangsa. Karenanya, Jokowi harus tegas mengambil sikap. Jika menjadi capres, maka ia harus mundur. "Supaya tegas. Langsung Ahok (Wagub DKI) jadi gubernur. Dia (Jokowi) harus segera mundur. Supaya jelas," ucap Agus.

(Shinta Sinaga)

Video Terkini