Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali kembali mengatakan, jika partainya belum mengambil keputusan formal menjalin koalisi dengan Partai Gerindra. Namun demikian, ia tak menampik jika saat ini partainya tengah dekat dengan partai besutan Prabowo Subianto tersebut.
"Ini ada kesalahpahaman di tengah publik. Bahwa sesungguhnya kami (PPP) belum ada kesepakatan untuk berkoalisi," kata Suryadharma usai menggelar pleno di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2014) malam.
Meski begitu, kedekatan Suryadharma dengan Gerindra telah terlihat dalam beberapa momen. Seperti menghadiri acara Prabowo pada kampanye terbuka Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno pada 23 Maret 2014. Selain itu, istighotsah kubro PPP di Istora Senayan pada 4 April 2014. Bahkan Prabowo juga pernah menyambangi kantor DPP PPP pada 18 April 2014 lalu.
Terkait ini ia berujar, kedekatannya dengan Prabowo baru sebatas penjajakan koalisi yang akan dibangun kedua partai itu.
"Dukungan itu nanti akan diproses melalui mekanisme yang diatur di partai. Mungkin itu yang tidak terberitakan. Sehingga sampai saat ini belum ada koalisi formal, tetapi soal kedekatan dengan Pak Prabowo bisa dilihat," ujar pria yang akrab disapa SDA tersebut.
Konflik di tubuh PPP memanas ketika 26 Ketua DPW PPP berkumpul di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Mereka membuat mosi tidak percaya terhadap SDA lantaran dianggap menyalahi aturan partai terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye akbar Partai Gerindra pada 23 Maret 2014.
Mereka menuntut pengurus DPP untuk segera menggelar rapat pleno guna membahas manuver SDA. Namun, kubu SDA malah menanggapi tuntutan itu dengan memecat sejumlah pengurus partai karena dianggap berusaha melakukan pemakzulan atau pelengseran terhadap ketum partai.
Melalui SK yang ditandatangani SDA dan Wasekjen Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014, DPP PPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW PPP, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.
Kemudian melalui Rapimnas, PPP di bawah komando Sekjen Romahurmuziy atau Romy mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara terhadap SDA dari Ketum PPP. Keputusan itu dibacakan oleh Romy.
SDA: PPP Belum Ada Kesepakatan Koalisi dengan Gerindra
"Ini ada kesalahpahaman di tengah publik," ucap SDA.
Advertisement