Liputan6.com, Jakarta - Keterlambatan 4 saksi parpol dari PKS, Partai Hanura, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat membuat rapat pleno rekapitulasi Provinsi DKI Jakarta molor hingga lebih dari 1 jam. Rapat pun terpaksa diskors.
Selain itu banyak pula saksi dari calon DPD yang juga belum hadir. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno pun meminta masukan kepada Bawaslu DKI Jakarta dan juga para saksi parpol untuk kelanjutan rekapitulasi ini.
"Saksi PKS, Gerindra, Hanura dan Demokrat belum datang. Saya minta pendapat dari Bawaslu dan saksi partai yang hadir apa pleno ini diskors lagi atau dilanjutkan," tanya Sumarno di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (24/April/2014).
Ketua Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Mimah Susanti beserta anggota Bawaslu memberikan masukannya. Menurutnya, skorsing seharusnya dicabut dan melanjutkan rekap suara.
"Kami kira skorsing bisa dicabut. Rekapitulasi bisa dilanjutkan dengan mendengar pendapat dari saksi partai."
"Jumlah saksi partai politik sudah lebih dari 2/3 dimana 8 saksi partai hadir dari 12 parpol peserta pemilu. Keterlambatan 4 saksi partai tidak menghalangi pleno," pungkas Mimah.
Sedianya perhitungan suara dimulai pada pukul 09.00 WIB. Namun akhirnya rapat pleno perhitungan suara baru digelar pada pukul 10.50 WIB.
(Shinta Sinaga)