Sukses

Akbar Tandjung Berpeluang Jadi Cawapres Jokowi

Menurut pengamat politik LIPI Siti Zuhro, sosok Akbar Tandjung lebih unggul daripada Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa cawapres yang akan mendampingi capres Jokowi? Hingga kini masih belum diketahui pasti. Namun sejumlah nama muncul sebagai sosok yang berpeluang jadi pendamping Jokowi.

Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menilai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tandjung berpeluang menjadi cawapres Jokowi. Menurut dia, sosok Akbar lebih unggul daripada Jusuf Kalla (JK) yang belakangan santer bakal jadi wakil capres PDIP.

"Dari 4 nama yang disebut Tjahjo (Sekjen PDIP), 2 nama mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla, menurut saya yang akan bersaing kuat. Tapi, dari rekam jejak dan pengaruh basis dukungan, Akbar lebih unggul ketimbang JK," ujar Siti Zuhro di Jakarta, Sabtu (26/4/2014).

Pernyataan Tjahjo Kumolo mengenai adanya 3 skenario cawapres pendamping Jokowi makin memperjelas peta figur cawapres yang akan dipilih Ketum Megawati dan Soekarnoputri dan Jokowi, yaitu JK, Mantan KSAD Ryamizard Ryacudu, mantan Ketua MK Mahfud MD, dan Akbar Tandjung.

Tjahjo mengungkapkan, dari sejumlah nama yang masuk sebagai bakal cawapres, semuanya dibagi menjadi masing-masing 2 skenario. Pada skenario pertama, ada nama JK dan Ryamizard. Untuk skenario kedua, ada nama mantan Mahfud dan Akbar.

Namun Tjahjo tidak menyebutkan tentang skenario ketiga. Ia mengatakan bahwa figurnya dapat berasal dari kalangan sipil dan militer atau kalangan internal. "Yang penting mencari dengan cermat, tidak asal comot," ujarnya.

Siti menjelaskan, PDIP butuh cawapres pendamping Jokowi yang bukan saja memiliki elektabilitas dan dukungan logistik untuk memuluskan kemenangan dalam pilres Juli mendatang. Tetapi juga bagaimana pemerintahan yang dibentuk nanti efektif.

"Dalam memilih beberapa nama cawapres yang sudah diungkap itu, dua nama punya kans besar, yakni Akbar dan JK," katanya.

Nama JK sangat populer dan sempat disebut yang paling mungkin. Tapi JK, kata Siti, punya kelemahan pada basis dukungan Golkar yang kurang kuat. Sedangkan pesaingnya, Akbar Tandjung yang secara resmi baru disebut oleh elite PDIP ini, memiliki hubungan yang dekat dengan Megawati. Kekuatan Akbar ada pada ketokohan, basis dukungan Golkar, ditambah jaringan HMI, kelompok Cipayung dan umat Islam.

Menurut dia, akar rumput Akbar sangat kuat. "Jika Akbar yang dipilih, Jokowi dan PDIP tidak akan kekurangan logistik. Donatur yang akan membantu pasangan Jokowi-Akbar pasti akan besar," katanya.

Perihal Mahfud, Siti menyatakan apresiasinya karena ketokohan dan kredibilitas Mahfud dalam bidang hukum juga kuat. Tetapi sayangnya, dukungan dari PKB yang akan merepotkan PDIP dan Jokowi karena Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar terus bermanuver dan belum menentukan calon PKB. Jadi, menurut Siti, Akbar dan JK kini bersiang merebut simpati dan dukungan untuk mendampingi Jokowi. (Ant)