Sukses

SBY Tegur Simpatisan Capres Konvensi yang Terlalu Riuh

11 Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat melangsungkan debat bernegara terakhir di Hotel Sahid, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - 11 Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat melangsungkan debat bernegara terakhir di Hotel Sahid, Jakarta. Ratusan simpatisan tiap peserta konvensi begitu riuh mendukung jagoannya. Bahkan, keriuhan tetap terpancar saat peserta konvensi memaparkan visi-misinya soal ekonomi 5 tahun ke depan.

Karena terlalu riuh, Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir pada debat ini pun tiba-tiba menginterupsi.

"Saya minta perhatian saudara, rakyat Indonesia ikuti ini sehingga nanti saat harus menjatuhkan pilihannya akan didengar pandangan, solusi, dan kebijakannya, karena itu dengar sampai selesai, baru tepuk tangan. Sehingga media massa bisa utuh meliput, setuju?" tegas SBY, Minggu (27/4/2014).

SBY memberikan interupsi setelah merasa terganggu saat Ketua DPD Irman Gusman dan Anggota Komisi I DPR Hayono Isman menyampaikan gagasan soal ekonomi 5 tahun ke depan oleh tepuk tangan simpatisan yang tak kunjung berhenti.

Setelah mendengar teguran dari SBY, simpatisan menjadi lebih tenang. Tepuk tangan baru diberikan setelah peserta konvensi selesai menyampaikan gagasan ekonomi yang akan dijalankan bila menjadi presiden mendatang.

Peningkatan Ekonomi

Hampir seluruh peserta konvensi sepakat ekonomi Indonesia ke depan harus terus mengalami pertumbuhan. Irman Gusman menyampaikan keinginan untuk menggalakkan sektor yang membutuhkan padat karya. Untuk mendukung itu, infrastruktur harus terjaga dengan baik.

Sementara itu, mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pertumbuhan ekonomi dapat terjadi bila APBN Indonesia meningkat. Peningkatan itu bisa terjadi bila wajib pajak membayarnya.

"Kita bisa akselerasi APBN ke depan. Pembayar pajak saat ini baru 23 juta, harusnya 65 juta yang terdiri dari orang dan korporat. Ini supaya APBN kita bisa meningkat 4 kali lipat, ini juga supaya iklim invesatsi lebih kuat," jelas Gita.

Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menuturkan, pusat kegiatan ekonomi tak boleh tersentralisasi demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Menteri BUMN Dahlan Iskan juga menilai hampir seluruh peserta konvensi menyampaikan hal baik, tinggal implementasinya saja.

"Yang dikampanyekan sesuai teori ekonomi. Tak mungkin seorang capres punya pertumbuhan ekonomi baik tapi langkah bertentangan dengan teori ekonomi," tutur Dahlan.

Ketua Komite Konvensi Capres Demokrat Maftuh Basyuni, masih optimis pagelaran konvensi masih memberikan dampak penting, meski perolehan suara partai berlambang bintang mercy itu di bawah 10 persen.

"Banyak kalangan berpendepat sebaiknya konvensi dibubarkan saja karena melihat perolehan suara Demokrat jauh menurun. Hal itu tidak benar," tandas Maftuh Basyuni.

Dalam debat terakhir ini, hadir pula Sekjen Partai Golkar Idrus Marham dan Ketua Umum PKPI Sutiyoso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.