Sukses

Akbar Tandjung: Tak Ada Koalisi, Golkar Tidak Bisa Usung Capres

Dengan perolehan suara 14% saat Pemilu Legislatif 9 April silam, Golkar memerlukan koalisi untuk mengusung bakal capres.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan saat ini pihaknya sedang mendekati sejumlah partai politik. Sebab, Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie atau Ical berniat mencalonkan diri sebagai presiden.

Dengan perolehan suara Golkar yang hanya 14% saat Pemilu Legislatif 9 April silam, partainya memerlukan koalisi untuk mengusung bakal capres atau calon presiden. Namun Akbar mengatakan ada kemungkinan partainya tak jadi mencalonkan Ical.

"Kalau seandainya tidak ada partai yang mau koalisi dengan Golkar, mungkin akibatnya Golkar tidak bisa calonkan presiden. Pihak partai harus mencari langkah berikutnya," ucap mantan Ketua Umum Golkar tersebut seusai pertemuan dengan Joko Widodo alias Jokowi di kediamannya Jalan Purnawarman 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2014) malam.

Menurut Akbar, dari alternatif yang ada, Golkar tak bisa memaksakan mengusung Ical sebagai capres melihat hasil penghitungan cepat yang tak sesuai target partainya. Hingga saat ini ia memperkirakan suara Golkar akan di bawah 100 kursi di DPR. Sedangkan untuk bisa mencalonkan bakal capres, partainya harus mampu memperoleh 112 kursi.

Namun hal itu menurutnya sudah tidak mungkin. "Pertama kursi kami tidak cukup dan kedua partai yang diajak berkoalisi pun belum ada kepastian," tukas politisi senior partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Opsi yang berikutnya kalau mau melanjutkan keikutsertaan dalam pilpres tentu harus memposisikan diri tidak lagi sebagai capres. Itu kita belum bisa tahu sampai situ. Sampai hari ini Aburizal sebagai capres," jelasnya.

Video Terkini