Sukses

Megawati dan SBY Dinilai Menjadi Penentu Koalisi

Kedua tokoh itu dinilai bukan saja berpengalaman panjang dalam politik, tapi juga menjadi pengendali tunggal sebuah partai besar.

Liputan6.com, Jakarta - Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menyebutkan, penentu koalisi jelang Pilpres 9 Juli mendatang masih ditentukan 2 tokoh politik. Keduanya adalah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Semakin lama semakin tampak, sejatinya tokoh yang menjadi penentu arah kerja sama partai-partai politik agar bisa mengajukan capres dan cawapres adalah Megawati Soekarnoputri dan SBY," ujar pendiri SSS Sukardi Rinakit di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Sukardi menilai, kedua tokoh itu bukan saja berpengalaman panjang dalam politik, tapi juga menjadi pengendali tunggal sebuah partai besar. Maka itu, partai politik lainnya harus memperhatikan geliat politik 2 tokoh tersebut.

"Dalam konfigurasi seperti ini, apabila Partai Gerindra dan Golkar salah langkah, salah satu dari mereka kemungkinan akan teralienasi (terisolasi) dengan sendirinya," ujar pengamat politik itu.

Terlepas dari 2 tokoh itu, Sukardi menegaskan, ketokohan Jokowi tak bisa dipungkiri keberadaannya. Gaya dan fisik Jokowi dinilai memiliki sejarah kampung yang tertanam di alam bawah sadar publik.

"Di wilayah pertanian padi, kerempeng dan sederhana menandakan orang yang suka tirakat dan jujur. Tinggi dianggap ksatria. Di perkebunan utamanya tebu, kerempeng menjadi cermin dari pemanggul gerakan konflik kelas dan gagah menjadi representasi worker yang berwibawa," pungkas Sukardi.

Kerempeng Tenaga Banteng

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan, sebagai ketua umum dirinya memberikan mandat kepada Joko Widodo atau Jokowi untuk menjadi capres. Hal itu lantaran sang Gubernur DKI Jakarta itu memiliki tenaga besar seperti banteng.

"Jokowi meskipun fisiknya kerempeng, tapi dia memiliki tenaga besar seperti banteng," kata Megawati ketika berorasi di Lapangan Gelora Pancasila, Surabaya, Senin 17 Maret lalu.

Kampanye akbar PDIP itu dihadiri juru kampanye dari DPP dan DPD PDIP, serta dimeriahkan ribuan orang dari Surabaya dan sekitarnya. Pada kesempatan itu, Megawati menegaskan, masyarakat berharap agar PDIP mengusung Jokowi sebagai capres menghadapi Pilpres 2014.
 
"Sekarang sudah saya memberikan apa yang diharapkan masyarakat. Saya sudah menetapkan Jokowi sebagai calon presiden," ujar Megawati.

(Shinta Sinaga)