Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Presiden-Wapres era 2002-2004, Megawati Soekarno Putri dan Hamzah Haz akhirnya bertemu kembali. Hamzah yang merupakan mantan Ketum PPP itu menemui Ketum PDIP tersebut di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Apa alasan Hamzah menemui Mega?
"Dari hasil Mukernas PPP di Bandung kemarin ada penyebutan nama Jokowi. Jadi terbuka peluang dengan PDIP," ujar Hamzah di lokasi, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Nama Jokowi muncul dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II DPP PPP pada 7-9 Februari 2014 lalu sebagai kandidat bakal calon presiden yang akan diusung PPP. Padahal Ketum PPP Suryadharma Ali telah menyuarakan keinginannya untuk menjalin koalisi dengan Partai Gerindra, bukan PDIP.
Pernyataan Hamzah itu pun diamini Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Menurutnya, Jokowi berada dalam prioritas utama PPP.
"Saya kira ada peluang untuk PDIP. Karena berdasarkan Mukernas di Bandung, partai yang pertama kali mengusung Jokowi capres adalah PPP," tutur Suharso.
Dia mengatakan, kedatangannya mendampingi Hamzah Haz ke rumah Mega telah diketahui DPP PPP. Hal itu berarti, ada dukungan partainya untuk melakukan komunikasi politik dengan PDIP.
"Sepengetahuan DPP. Kami punya majelis musyawarah. Ini semacam iftitah (permulaan) kita datang ke PDIP. Dibicarakan gagasan-gagasan ke depan demi terciptanya bangsa lebih baik," pungkas Suharso. (Raden Trimutia Hatta)
Hamzah Haz: Jokowi Masuk List Capres PPP, Peluang Koalisi Terbuka
Pasangan Presiden-Wapres era 2002-2004, Megawati Soekarno Putri dan Hamzah Haz akhirnya bertemu kembali.
Advertisement