Liputan6.com, Jakarta - Setelah serangkaian aksi penjajakan yang dilancarkan PDIP, bakal capres partai berlambang kepala banteng itu, yakni Joko Widodo atau Jokowi belum juga mengumumkan siapa yang akan menjadi cawapres-nya.
Menurut Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristanto, PDIP masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan hal itu. Paling tidak 3 alasan yang membuat PDIP masih menahan diri untuk mengumumkan nama pendamping Jokowi.
"Pertama, secara legal kita tunggu dan hormati rekapitulasi hasil pemilu legislatif," kata Hasto di posko pemenangan Jokowi, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).
Hasto mengatakan, saat ini proses rekapitulasi suara pileg dari KPU belum juga selesai. Apalagi banyak juga muncul kecurangan hingga pemilu ulang marak dilakukan di berbagai daerah.
"Jadi jangan sampai ada kesan pileg sudah selesai dan kemudian kami nihilkan seluruh bentuk kecurangan yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Selain itu, kedua, PDIP juga sengaja menunggu momen yang tepat. Partai ini ingin agar cawapres yang mereka usung nanti juga mendapatkan respons positif dari masyarakat.
"Menciptakan momentum kebangkitan kedua setelah momentum Jokowi saat dicapreskan kemarin, sehingga nantinya cawapres Jokowi akan didukung oleh sebagian besar rakyat," ujarnya.
Hal yang tak kalah penting adalah mempersiapkan dukungan terbaik bagi Jokowi dan wakilnya. Tentu persiapan itu harus dilakukan dengan baik antara PDIP dan Nasdem sebagai partai pengusung.
"Termasuk relawan juga harus sudah siap saat diumumkan nanti. Kalau partainya tidak siap, tentu tidak akan diumumkan," pungkas Hasto. (Yus)
3 Alasan PDIP Belum Umumkan Cawapres Jokowi
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu ingin agar cawapres yang mereka usung nanti juga mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Advertisement