Sukses

Cawapres Jokowi Harus Bisa Rangkul Golongan Buruh

Hari buruh dapat dijadikan sebagai momentum bagi Jokowi untuk menentukan kriteria cawapres idealnya.

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh se-Dunia. Momen itu dimanfaatkan para buruh untuk menuntut hak mereka yang belum terpenuhi. Ketua Umum DPN Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat menilai, May Day harus menjadi simbol kemerdekaan setiap pekerja di dalam menuntut hak layak hidup para buruh.

Pria yang akrab disapa Taki ini berharap, hari buruh dapat dijadikan sebagai momentum bagi Jokowi untuk menentukan kriteria cawapres idealnya. Figur itu harus memperjuangkan harkat martabat para buruh.

"Sosok Wapres pendamping Jokowi harus memiliki semangat kaum muda, yang energik, tegas melawan korupsi dan mampu merangkul setiap golongan termasuk kaum buruh," jelasnya Taki dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (1/5/2014).

Dia meminta perayaan 'May Day' tak hanya diisi dengan tuntutan kesejahteraan terhadap buruh. Tapi bisa dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti bakti sosial, aksi damai maupun bersilaturahmi dengan masyarakat miskin.

Terkait kegiatan para buruh yang merayakan May Day, karyawan hipermarket di kawasan MT Haryono, Jakarta Timur, tidak mengisinya dengan aksi demonstrasi. Mereka merayakannya dengan ikut lomba tarik tambang di dalam gedung hipermarket Carrefour.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Kamis (1/5/2014), suara riuh dari para karyawan yang mengikuti perlombaan tarik tambang itu terdengar seru. Mereka bersemangat untuk menang.

Selain itu, acara peringatan Hari Buruh itu juga diisi dengan pemberian beasiswa dan penganugerahan karyawan berprestasi.

CEO PT Trans Retail Indonesia atau Carrefour Shafie Shamsudin mengatakan, pelaksanaan peringatan May Day tak harus dengan aksi massa, tetapi bisa dengan memberikan kebijakan kepada pekerja. Misalnya dengan memberikan reward jika melampaui target.