Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali membantah kabar yang menyebut dirinya pernah dilempar telepon genggam oleh Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto pada tahun 2009 silam.
"Tidak benar saya dilempar HP sama Pak Prabowo. Itu tidak benar. Tidak benar itu kan rumor," ujar Suryadharma Ali di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Menurutnya, pada pemilu 2009 lalu memang PPP memutuskan tidak bergabung dengan Gerindra lantaran perolehan kursi kedua partai tersebut tidak memungkinkan membuat koalisi. Namun, Prabowo pun menghormati dan tidak kecewa dengan keputusan politik PPP.
"Yang ada memang pada waktu itu tidak mencukupi bergabung dengan Gerindra. Tidak mencukupi. Apa itu dua puluh persen kursi dan 25 % suara. Tidak mencukupi," tutur pria yang akrab disapa SDA ini.
Terkait dukungannya pada Prabowo pada pemilu 2014 ini, SDA menyebutkan hal itu bukan merupakan utang poltik kepada mantan Danjen Kopassus yang harus dilunasi.
"Tidak ada itu utang politik. Ini sangat rasional (dukungan ke Prabowo)," ucap dia.
Sejak masa kampanye, SDA sudah mengisyaratkan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Belakangan, muncul rumor yang menyebut dukungan itu merupakan hutang politik SDA kepada Prabowo pada Pemilu 2009.
Mengenai kisah pelemparan handphone oleh Prabowo ke SDA ini bermula saat sejumlah petinggi PPP bertamu ke rumah adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 10 Mei 2009.
Dalam pertemuan itu, para petinggi PPP yang hadir antara lain Ketua Umum Suryadharma Ali, Wakil Ketua Umum Suharso Monoarfa, Ketua DPP Hasrul Azwar, dan Wakil Sekretaris Jenderal Joko Purwanto.
Lantaran kesal dengan penarikan dukungan PPP, Prabowo mengambil telepon selulernya di atas meja. Sambil marah-marah, ia melemparkannya ke arah politisi PPP.
SDA: Tidak Benar Saya Dilempar HP oleh Pak Prabowo
SDA menyebut dukungannya kepada Prabowo pada Pemilu 2014 bukanlah sebagai utang politik.
Advertisement