Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat SBY telah 10 tahun menjadi Presiden RI. Dalam proses terpilih menjadi presiden, SBY mengaku tidak menebar angin surga.
Menurut SBY, seorang calon presiden tidaklah baik bila mengumbar janji yang tidak realistis dalam kampanyenya. Karena seorang presiden bukanlah superman.
"Saya tidak setuju kalau kampanye berlebih-lebihan. Angin Surga. Karena itu menipu rakyat dan kalau tidak bisa dijalankan atau dijalankan, itu risikonya tinggi," ujar SBY dikutip dari akun Youtube Suara Demokrat, Rabu (7/5/2014).
"Saya harus katakan kepada rakyat Indonesia, janganlah memperlakukan seorang presiden seolah bisa melakukan apa saja, seperti superman, kuat sekali semua bisa dilakukan. Kalau rakyat mengharapkan seperti itu, dan kalau pemimpinya tergoda seolah bisa melaksanakan semua itu, tidak baik," imbuhnya.
Selain itu, sambung SBY, seorang presiden juga bukanlah sinterklas yang bisa memberikan apa saja kepada rakyatnya.
"Seorang pemimpin (seolah) bisa memberi apapun seperti sinterklas, rakyat juga jangan mengharapkan selalu diberi presiden. Karena presiden juga manusia punya batas kemampuan. Begitu juga pemerintah," kata SBY.
Oleh karena itu, SBY mengimbau siapapun presiden selanjutnya untuk tidak merasa seperti superman dan sinterklas. "Meskipun ini mungkin hanya kiasan, sekali lagi, pemimpin jangan merasa sinterklas bisa memberi apa saja kepada siapa saja, dan janganlah merasa seperti superman seolah bisa melakukan apa saja di negeri ini. Ini tercermin dalam janji-janji kampanye," pungkas SBY.
SBY: Presiden Bukan Superman dan Sinterklas
Menurut SBY, seorang calon presiden tidaklah baik bila mengumbar janji yang tidak realistis dalam kampanyenya.
Advertisement