Sukses

Jubir PDIP: Saya Tak Rekomen Mahfud Jadi Cawapres Jokowi, Dendam

Namun kicauan Eva tak mendapat tanggapan dari Mahfud.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD digadang-gadang menjadi cawapres dari capres PDIP Joko Widodo atau Jokowi. Namun tak semua politisi partai berlambang kepala banteng itu setuju untuk memasangkan Jokowi dengan Mahfud di Pilpres 2014.

Salah satunya, yakni juru bicara PDIP Eva Sundari. "Saya nggak rekomen Pak Mahfud. Dendam aku," ucap Eva dalam diskusi politik di Universitas Bakrie, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2014).

Apa alasan Eva? Rupanya ini terkait keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Pemilu Presiden soal pelaksanaannya yang serentak dengan Pemilu Legislatif yang baru berlaku pada 2019.

Hal itu terkait keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Undang-Undang Pemilihan Umum Presiden yang baru berlaku pada 2019. Padahal seharusnya calon presiden tidak hanya bisa diajukan partai politik, tetapi juga dari jalur perseorangan atau independen.

Maka, ketika ada laporan dari salah satu program dialog televisi yang membahas sejumlah kecurangan Pileg 2014 lalu, dia pun me-mention Mahfud melalui akun twitter-nya. Menurutnya, banyaknya kecurangan ini terjadi akibat dari keputusan MK. Sementara jalan para parpol menuju Pilpres 2014 sangat bergantung pada hasil Pileg.

Namun kicauan Eva tak mendapat tanggapan dari Mahfud.

"Kan di twitter saya ngomong saat ILC (program dialog televisi) laporkan kecurangan pemilu, saya mention Pak Mahfud MD. Semoga Pak Mahfud nonton ILC. Karena keputusan beliau. Tapi nggak respons beliau," pungkas Eva.