Liputan6.com, Jakarta - Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) heran dengan perolehan suara Partai Demokrat yang melejit pada perhitungan akhir Komisi Pemilihan Umum. Suara Partai Demokrat mengalami peningkatan dari hasil quick count 9,66% menjadi 10,19%.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Max Sopacua mempersilakan Gubernur DKI Jakarta itu untuk mempertanyakannya langsung ke KPU.
"Saya tidak mau berpikir negatif. Kan sebelum rekap quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei memang suara Demokrat sudah di 10 persen," ujar Max di Jakarta, Sabtu 10 Mei 2014.
Dia mengaku heran mengapa tiba-tiba Jokowi mempertanyakan perolehan suara Demokrat. Kenapa baru sekarang, tidak sedari dulu. Menurut Max, keheranan Jokowi itu tak mendasar. Â
"Saya heran kenapa Jokowi baru ingin tahu kenapa suara Demokrat jeblok," kata anggota Komisi I DPR RI ini. "Ya harusnya dia tanyakan aja ke KPU dong. Kok aneh baru herannya sekarang. Dari dulu emang Demokrat ada di kisaran 10 persen," kata Max.
Pengamat politik Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim Ms mengungkapkan, Jokowi salah besar bahwa mengacu hasil quick count yang menyatakan perolehan suara Demokrat pada angka 7 persen.
"Semua orang juga tahu lembaga polling juga sudah merilis hasil quick count-nya bahwa suara Demokrat di kisaran 10 persen. Kalau memang menemukan kejanggalan, bisa ditindaklanjuti dengan melapor ke Bawaslu atau lembaga peradilan yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa pemilu," tuturnya.
Menurut Hakim, Jokowi tidak memiliki kesantunan politik. "Menyerang lawan politik tanpa data dan fakta adalah sebuah kecerobohan dan tidak santun dalam berpolitik," serangnya. (Ant)
Max Heran Kenapa Jokowi Baru Pertanyakan Suara Demokrat
Suara Partai Demokrat mengalami peningkatan dari hasil quick count 9,66% menjadi 10,19%.
Advertisement